KONTAN.CO.ID - Kelompok Houthi Yaman mengklaim pada Senin (28/10) bahwa mereka menargetkan tiga kapal di Laut Merah dan Laut Arab. Serangan yang mereka sebut sebagai bagian dari upaya untuk menerapkan blokade laut terhadap Israel. Juru bicara militer Houthi Yahya Sarea menyatakan dalam sebuah siaran televisi bahwa kapal-kapal tersebut diserang karena berusaha mendekati pelabuhan yang berhubungan dengan Israel.
Baca Juga: Harga Minyak Anjlok 6% di Tengah Meredanya Risiko Meluasnya Perang di Timur Tengah Berdasarkan data terbaru dari LSEG, ketiga kapal yang menjadi target tersebut terdaftar di Liberia. Salah satu kapal yang diidentifikasi oleh pihak Houthi sebagai Motaro, terakhir terlihat di lepas pantai barat Yaman di Laut Merah, dalam perjalanan dari Terusan Suez di Mesir menuju Shanghai, menurut data LSEG. Kapal lainnya, SC Montreal dilaporkan diserang di Laut Arab saat berlayar dari Pelabuhan Victoria di Seychelles menuju Salalah, Oman. Kapal ketiga, Maersk Kowloon dilacak oleh LSEG di Samudra Hindia bagian barat, juga dalam perjalanan dari Salalah.
Baca Juga: Akun X Ayatollah Ali Khamenei Ditangguhkan Usai Sampaikan Pesan Berbahasa Ibrani Sebelumnya pada Senin, perusahaan keamanan maritim Inggris Ambrey melaporkan adanya dua ledakan di dekat kapal dagang yang berlayar sekitar 14 mil laut di barat daya Al Dhubab, Yaman. Laporan Ambrey ini muncul setelah pernyataan awal dari UK Maritime Trade Operations (UKMTO), yang menerima informasi terkait tiga ledakan yang berhubungan dengan insiden 25 mil laut di selatan pelabuhan Mokha di Yaman.
Namun, UKMTO mengonfirmasi bahwa kapal dan awaknya dalam kondisi aman dan telah melanjutkan perjalanan ke pelabuhan berikutnya.
Baca Juga: Israel Serang Gaza Utara, 100.000 Warga Palestina Terjebak Kelompok Houthi Yaman mengatakan mereka akan melanjutkan tindakan ini sampai Israel menghentikan serangannya di Gaza dan Lebanon. Tindakan ini menimbulkan risiko signifikan bagi pelayaran komersial di kawasan tersebut, yang merupakan rute penting bagi perdagangan global yang menghubungkan Laut Merah dengan Teluk Aden.
Editor: Yudho Winarto