JAKARTA. Harga pokok penjualan (HPP) kedelai yang rendah membuat petani kedelai enggan menanam kedelai. Alhasil, pemenuhan kebutuhan kedelai nasional bergantung pada impor kedelai dari Amerika Serikat. Menaikkan HPP menjadi jalan keluar cepat mendorong petani kedelai mau kembali menanam. Maman Suherman,Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kemtan) mengatakan, jika dihitung bersih harga jual kedelai di tingkat petani hanya Rp 5.000 per kilogram (kg). Padahal, HPP sebesar Rp 7.700 per kg. Selisih harga ini dikenakan untuk ongkos transportasi kepada petani. Sementara di tingkat petani harga ideal kedelai sebesar Rp 8.000 per kg.
HPP rendah bikin petani enggan menanam kedelai
JAKARTA. Harga pokok penjualan (HPP) kedelai yang rendah membuat petani kedelai enggan menanam kedelai. Alhasil, pemenuhan kebutuhan kedelai nasional bergantung pada impor kedelai dari Amerika Serikat. Menaikkan HPP menjadi jalan keluar cepat mendorong petani kedelai mau kembali menanam. Maman Suherman,Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kemtan) mengatakan, jika dihitung bersih harga jual kedelai di tingkat petani hanya Rp 5.000 per kilogram (kg). Padahal, HPP sebesar Rp 7.700 per kg. Selisih harga ini dikenakan untuk ongkos transportasi kepada petani. Sementara di tingkat petani harga ideal kedelai sebesar Rp 8.000 per kg.