JAKARTA. Emiten batubara, PT Harum Energy Tbk (HRUM), akan membagikan dividen final tahun buku 2013 Rp 110 per saham dengan total nilai mencapai Rp 297 miliar. Jumlah tersebut mencerminkan rasio pembagian dividen alias divident payout ratio 60% dari laba bersih HRUM tahun lalu yang senilai US$ 42 juta."Kebutuhan ekspansi kita di tahun ini tidak terlalu besar, kas juga masih banyak, sehingga rasio dividen bisa lebih besar," kata Ray Gunara, Presiden Direktur HRUM selepas Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (12/6).Namun, Nilai dividen tersebut lebih rendah dari tahun buku 2012 yang tercatat Rp 252 per saham dengan total Rp 681 miliar. Penurunan dividen tidak terlepas dari performa laba bersih HRUM yang turun dari menjadi US$ 42 juta di tahun lalu, dibandingkan realisasi 2012 yang tercatat US$ 132 juta.Penurunan laba yang signifikan disebabkan oleh performa penjualan HRUM yang turun 19,8% year-on-year (yoy) menjadi US$ 837 juta. Seperti halnya emiten batubara lain, HRUM memang tidak bisa berkelit dari kian turunnya harga jual batubara dunia.Tahun lalu, harga jual rata-rata batubara HRUM turun 17,5% yoy menjadi US$ 68,2 per ton. Sementara volume penjualan batubara HRUM tahun lalu tercatat 13,8 juta ton yang merupakan kontribusi dua anak usaha, PT Mahakam Sumber Jaya dan PT Santan Batubara.Untuk mengurangi dampak penurunan harga jual, HRUM sejatinya sudah melakukan efisiensi dengan mengendalikan biaya produksi. HRUM, misalnya, mengurangi volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) hampir 30% yoy menjadi 67,2 juta bank cubic meter (bcm) di 2013.Strategi ini berhasil menekan nisbah kupas (stripping ratio) menjadi 6,9 kali di tahun lalu, dari realisasi 2012 yang 10,3 kali.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
HRUM tebar dividen Rp 110 per saham
JAKARTA. Emiten batubara, PT Harum Energy Tbk (HRUM), akan membagikan dividen final tahun buku 2013 Rp 110 per saham dengan total nilai mencapai Rp 297 miliar. Jumlah tersebut mencerminkan rasio pembagian dividen alias divident payout ratio 60% dari laba bersih HRUM tahun lalu yang senilai US$ 42 juta."Kebutuhan ekspansi kita di tahun ini tidak terlalu besar, kas juga masih banyak, sehingga rasio dividen bisa lebih besar," kata Ray Gunara, Presiden Direktur HRUM selepas Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (12/6).Namun, Nilai dividen tersebut lebih rendah dari tahun buku 2012 yang tercatat Rp 252 per saham dengan total Rp 681 miliar. Penurunan dividen tidak terlepas dari performa laba bersih HRUM yang turun dari menjadi US$ 42 juta di tahun lalu, dibandingkan realisasi 2012 yang tercatat US$ 132 juta.Penurunan laba yang signifikan disebabkan oleh performa penjualan HRUM yang turun 19,8% year-on-year (yoy) menjadi US$ 837 juta. Seperti halnya emiten batubara lain, HRUM memang tidak bisa berkelit dari kian turunnya harga jual batubara dunia.Tahun lalu, harga jual rata-rata batubara HRUM turun 17,5% yoy menjadi US$ 68,2 per ton. Sementara volume penjualan batubara HRUM tahun lalu tercatat 13,8 juta ton yang merupakan kontribusi dua anak usaha, PT Mahakam Sumber Jaya dan PT Santan Batubara.Untuk mengurangi dampak penurunan harga jual, HRUM sejatinya sudah melakukan efisiensi dengan mengendalikan biaya produksi. HRUM, misalnya, mengurangi volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) hampir 30% yoy menjadi 67,2 juta bank cubic meter (bcm) di 2013.Strategi ini berhasil menekan nisbah kupas (stripping ratio) menjadi 6,9 kali di tahun lalu, dari realisasi 2012 yang 10,3 kali.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News