KONTAN.CO.ID - LONDON. Untuk mendorong operasionalnya, bank asal Inggris HSBC akan merumahkan ribuan pekerjanya di seluruh dunia. Hal ini diumumkan perusahaan pada Senin (5/8) lalu. Dalam pengumuman tersebut, HSBC akan mem-PHK sekitar 2% armada kerja globalnya atau setara dengan 4.000 karyawan. Langkah ini dilakukan sebagai upaya restrukturisasi di tengah guncangan ekonomi global.

Berdasarkan laporan keuangan terbarunya, HSBC mempekerjakan sekitar 235.217 karyawan per Desember 2018. Menurut Chief Financial Officer (CFO) HSBC Ewen Stevenson, PHK ini akan menargetkan karyawan-karyawan senior. Dampaknya, HSBC harus mengeluarkan dana kompensasi dengan total nilai mencapai US$ 650-US$ 700 juta.

Mengutip Reuters, HSBC menolak merinci lebih jauh tentang rencana ini. Termasuk apakah rencana ini akan berdampak ke kawasan regional. Asal tahu saja, sekitar 80% laba yang berhasil dihimpun HSBC berasal dari kawasan regional.

Pengumuman ini dilakukan berbarengan dengan pegumuman pengunduran diri secara tiba-tiba Chief Executive Officer HSBC John Flint, yang baru menjabat 18 bulan untuk posisi itu.

Berdasarkan informasi dari sumber Reuters yang mengetahui detil masalah ini, hengkangnya Flint dari bank tersebut karena perbedaan pendapat dengan Chairman HSBC Tucker terkait masalah pemangkasan biaya operasional dan penetapan target pendapatan bagi manager senior untuk mendongkrak pertumbuhan.

Di atas semua itu, laporan kinerja semester I yang dirilis pada Senin juga tidak menggembirakan. HSBC juga mengungkapkan pandangan buram mengenai bisnisnya ke depan.

Langkah HSBC mem-PHK karyawannya menyusul langkah serupa yang sudah dilakukan oleh bank-bank Eropa dalam beberapa bulan terakhir. Deutsche Bank (Jerman) memangkas 18.000 karyawannya pada juli, Barclays (London) memangkas 3.000 karyawan pada kuartal kedua 2019, dan Societe Generale (Prancis) mengumumkan pada April akan memangkas 1.600 karyawan.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie