JAKARTA. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) berkeinginan memperkuat penetrasi pasar di bisnis perbankan syariah di Indonesia. Demi memuluskan keinginan tersebut, HSBC berencana mendirikan bank umum syariah (BUS).

HSBC akan mewujudkan langkah tersebut melalui pemisahan unit bisnis alias spin off divisi syariah nya yang bernama HSBC Amanah. Pihak HSBC berharap, jika divisi syariahnya itu berdiri sendiri sebagai BUS, maka BUS tersebut bisa berekspansi secara lebih optimal.

Selain demi memenuhi kebutuhan nasabah HSBC Amanah, besarnya potensi bisnis perbankan syariah menjadi salah satu pendorong HSBC mendirikan BUS. Saat ini, HSBC masih mengkaji beberapa hal terkait rencana spin off tersebut.

Pertama, masalah infrastruktur seperti lokasi kantor dan teknologi informasi (TI). "HSBC Amanah memang memerlukan gedung sendiri untuk mendukung entitas bisnis," ujar Layla Safira A., AVP Business Development HSBC Amanah, pekan lalu.

Kedua, masalah sumber daya manusia (SDM). "Diperlukan SDM yang tak hanya berkompeten di bidang perbankan, tetapi juga di bidang syariah," terang Layla. Sayang, ia mengaku belum bisa memastikan waktu HSBC akan menyapih unit usaha syariahnya.

Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI) Mulya Effendi Siregar mengatakan, dia belum tahu mengenai rencana HSBC tersebut. "Kami belum menerima surat terkait rencana pendirian BUS tersebut," tandas dia.

Sambil mempersiapkan pendirian BUS miliknya, HSBC tetap berupaya meningkatkan penetrasi pasar di bisnis perbankan syariah. Sebut saja, rencana peluncuran produk baru untuk para nasabah HSBC Amanah.

Layla enggan bercerita lebih detil tentang produk baru itu. Tetapi, naga-naganya produk tersebut akan bernama HSBC Amanah Advance. Sampai saat ini, HSBC Amanah belum memiliki produk yang menyasar segmen kelas menengah. "Produk seperi itu sekarang ini masih menyatu pada HSBC Advance konvensional," ujar Layla.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa