HSBC bakal spin off bisnis perbankan konsumer



LONDON. Harga saham HSBC Holdings Plc melompat ke level tertinggi selama lebih dari setahun terakhir. Pemicunya, HSBC dikabarkan bakal memisahkan (spin off) bisnis perbankan konsumer.

Harga saham bank terbesar di Eropa ini naik 4,6% ke level 649,60 pence di bursa London pada Senin (27/4). Ini adalah tertinggi sejak Januari 2014. Di bursa Hong Kong, saham HSBC naik ke level tertinggi sejak Desember 2011.

Lonjakan saham HSBC dipicu gosip yang berhembus di kalangan pelaku bursa. Sumber anonim Sunday Times berbisik, HSBC berencana menjual atau spin off unit consumer banking seharga £ 20 miliar atau US$ 30 miliar. Kabar ini muncul setelah Chairman HSBC Douglas Flint mengatakan, pihaknya berencana merelokasi operasional bisnis dari Inggris untuk mengurangi pajak.


HSBC berencana menghemat biaya pajak yang saat ini sebesar £ 750 juta, tertinggi ketimbang bank Inggris lain. “Rencana spin off dan relokasi kantor menjadi alasan investor memburu saham HSBC," ujar Linus Yip, Kepala Strategis First Shanghai Securities Ltd di Hong Kong seperti dikutip Bloomberg, kemarin.

Andai rencana spin off terealisasi, Midland Bank bakal bangkit lagi. Ini adalah bank spesialis konsumer yang berjaya di Inggris. Pada tahun 1992, nama Midland menghilang dari permukaan karena diakuisisi HSBC. "Rencana spin off belum akan terjadi dalam waktu dekat," ujar sumber Sunday Times.

Sementara, rencana relokasi bisnis turut mendapat sentimen positif dari investor. Konsensus analis menebak, HSBC bakal memilih berlabuh di Hong Kong lantaran eks teritori koloni Inggris.

Pilih Hong Kong?

Chirantan Barua, analis Sanford C. Bernstein di London menghitung, biaya transfer relokasi HSBC bakal memakan biaya US$ 1,5 miliar. Ronit Ghose, Analis Citigroup Inc menilai, kenaikan pajak bank di Inggris bakal menekan kinerja HSBC. "Sistem perbankan Hong Kong yang terkoneksi dengan China positif untuk pertumbuhan bisnis bank," ujar Ghose.

Saat ini, kontribusi bisnis HSBC di Eropa menyumbang kurang dari seperempat dari total bisnis HSBC yang beroperasi di 70 negara. HSBC dijadwalkan bakal mengumumkan rencana strategis kepada investor pada 9 Juni mendatang.

Pekan lalu, Perdana Menteri Inggris David Cameron menanggapi dingin rencana HSBC merelokasi markas bisnis. "Ini kesan negatif bagi citra Inggris sebagai negara yang ramah bisnis," ujar Cameron. Hingga kini, manajemen HSBC bungkam soal ini.

Editor: Uji Agung Santosa