JAKARTA. Bisnis wealth management masih menjanjikan, Prospek layanan bagi nasabah tajir ini masih cerah tahun depan. Maklum, pendapatan perkapita masyarakat Indonesia terus meningkat. Di sisi lain, pasar wealth management di Indonesia masih rendah. Steven Suryana, Senior Vice President dan Head of Welth Manaegement HSBC Indonesia, mengatakan bisnis wealth management akan bergairah pada tahun 2014. Peluang menarik dana nasabah melalui layanan wealth management masih terbuka lebar lantaran penetrasi pasar terbilang rendah. Penetrasi produk investasi keuangan di Indonesia masih di bawah 20% dari jumlah penduduk. Khusus di sektor asuransi jiwa, penetrasi hanya mencapai 1,1% dari produk domestik bruto per kapita. Survei RFI terhadap lebih dari 1.000 nasabah dengan aset di atas Rp 500 juta menyebutkan, nasabah tajir cenderung menginvestasikan dana perolehan baru di saham. Lalu diikuti deposito, asuransi jiwa, properti rumah, dan reksadana.
HSBC bidik layanan bagi nasabah kaya
JAKARTA. Bisnis wealth management masih menjanjikan, Prospek layanan bagi nasabah tajir ini masih cerah tahun depan. Maklum, pendapatan perkapita masyarakat Indonesia terus meningkat. Di sisi lain, pasar wealth management di Indonesia masih rendah. Steven Suryana, Senior Vice President dan Head of Welth Manaegement HSBC Indonesia, mengatakan bisnis wealth management akan bergairah pada tahun 2014. Peluang menarik dana nasabah melalui layanan wealth management masih terbuka lebar lantaran penetrasi pasar terbilang rendah. Penetrasi produk investasi keuangan di Indonesia masih di bawah 20% dari jumlah penduduk. Khusus di sektor asuransi jiwa, penetrasi hanya mencapai 1,1% dari produk domestik bruto per kapita. Survei RFI terhadap lebih dari 1.000 nasabah dengan aset di atas Rp 500 juta menyebutkan, nasabah tajir cenderung menginvestasikan dana perolehan baru di saham. Lalu diikuti deposito, asuransi jiwa, properti rumah, dan reksadana.