LONDON. Persoalan pelik tengah melanda bank terbesar kedua asal Inggris, HSBC Holdings Plc. (HSBC). HSBC dituding melanggar hukum dengan membantu sekitar 100.000 nasabah kaya dari seluruh penjuru dunia menyembunyikan harta demi menghindari pungutan pajak. Atas dugaan itu, otoritas terkait disejumlah negara semisal Amerika Serikat (AS), Prancis, Belgia, dan Argentina, pun lantas menggelar penyelidikan guna menemukan keterlibatan warga negaranya yang menyembunyikan pundi-pundi kekayaan di bank tersebut. Semua cerita ini bermula dari pembobolan data bank HSBC di Jenewa, Swiss pada sekitar tahun 2007. Oknum pembobol yang juga merupakan pegawai bank yang bersangkutan adalah seorang ahli komputer.
HSBC dituding bantu pengemplang pajak
LONDON. Persoalan pelik tengah melanda bank terbesar kedua asal Inggris, HSBC Holdings Plc. (HSBC). HSBC dituding melanggar hukum dengan membantu sekitar 100.000 nasabah kaya dari seluruh penjuru dunia menyembunyikan harta demi menghindari pungutan pajak. Atas dugaan itu, otoritas terkait disejumlah negara semisal Amerika Serikat (AS), Prancis, Belgia, dan Argentina, pun lantas menggelar penyelidikan guna menemukan keterlibatan warga negaranya yang menyembunyikan pundi-pundi kekayaan di bank tersebut. Semua cerita ini bermula dari pembobolan data bank HSBC di Jenewa, Swiss pada sekitar tahun 2007. Oknum pembobol yang juga merupakan pegawai bank yang bersangkutan adalah seorang ahli komputer.