HSBC investasi hingga US$ 17 miliar



KONTAN.CO.ID -  LONDON. HSBC Plc bersiap menggenjot kinerja. Setelah melakukan restrukturisasi bisnis pasca krisis keuangan global, kini, bank asal Inggris ini mulai berbenah mempercantik kinerja bisnis di masa mendatang.

Sebagai langkah awal, HSBC berencana meningkatkan investasi teknologi guna memacu pertumbuhan dan meningkatkan profitabilitas dalam operasi global.

Bank terbesar di Eropa ini akan menginvestasikan dana sebesar US$ 15 miliar-US$ 17 miliar untuk tiga tahun kedepan. Investasi ini akan fokus pada wilayah pasar Asia, khususnya Hong Kong dan China. Sisanya, dana akan digunakan untuk peningkatan teknologi seperti keamanan cyber.


Pernyataan John Flint, CEO HSBC kepada pemegang saham ini merupakan angin segar setelah HSBC berjuang memperoleh laba dalam beberapa tahun terakhir, karena penyusutan pendapatan secara global.

Bagi Flint, investasi ini untuk mengejar ketertinggalan HSBC. "Setelah periode restrukturisasi, sekarang saatnya bagi HSBC untuk kembali ke mode pertumbuhan kinerja," kata Flint seperti dikutip Reuters, Senin (11/6).

Dengan gelontoran investasi jumbo tersebut, bank yang berpusat di London ini menargetkan laba bisa tumbuh 11% di tahun 2020. Jika perlu, HSBC juga akan membeli kembali saham alias buyback untuk mengimbangi pembagian dividen sebelumnya.

Tanpa menyebutkan secara detail, HSBC akan mengembangkan bisnis secara menyeluruh di sejumlah wilayah yang terpilih. Yang pasti, investasi oleh HSBC ini akan menjadi kejutan besar bagi investor.

Tahap pertama, HSBC akan fokus pada ekspansi di wilayah China termasuk kawasan Pearl River Delta di China yang makmur.

HSBC juga akan mengejar ekspansi lebih lanjut di pasar hipotek (mortgage) di Inggris. Pasar hipotek merupakan salah satu dari delapan target strategi baru bank Inggris ini.

Flint juga akan meninjau kembali bisnis di wilayah Amerika Serikat (AS). Maklum bisnis HSBC di wilayah ini merugi.

Pada jangka panjang, HSBC akan fokus pada upaya untuk meningkatkan pangsa pasar pembiayaan di perusahaan skala menengah yang berfokus pada internasional.

Rencana investasi hingga US$ 17 miliar tersebut disambut investor. Terbukti dari harga saham HSBC naik 0,14% di bursa saham London setelah pembaruan strategi HSBC oleh Flint

Dari sisi keuangan, HSBC membukukan laba sebelum pajak sebesar US$ 4,75 miliar di kuartal I-2018, atau turun 4% dari periode sama tahun lalu. Analis menilai ini adalah kinerja yang lebih baik dari sebelumnya.

Agar makin sehat, HSBC juga akan menyetorkan modal sebesar US$ 5 miliar dan US$ 7 miliar di tahun ini. Langkah ini sebagai upaya meningkatkan basis modal yang dipatok sebesar 14,5%.

Editor: Herlina Kartika Dewi