HSBC Securities: Kami tak sejago Mandiri Sekuritas



JAKARTA. Kegiatan bisnis penjaminan emisi di pasar modal lokal memang cukup semarak. Sayangnya, hanya sekuritas tertentu yang kebanjiran order dan selalu muncul ke permukaan setiap kali ada pesanan proyek dari calon emiten. Ketatnya persaingan membuat beberapa sekuritas mengambil inisiatif untuk meraup pendapatan dari lini bisnis yang lain. Sebut saja, HSBC Securities yang mengandalkan pemasukan dari komisi jasa penasihat keuangan atau financial advisory. Hari Mantoro, Direktur Utama HSBC Securities mengaku, manajemen sudah mulai tidak fokus untuk menggenjot bisnis penjaminan emisi dan brokerage sejak konsolidasi perusahaan tahun 2002 lalu.

"Kami kan enggak sejago Mandiri Sekuritas," akunya kepada KONTAN, Selasa (29/1). Pernyataan tersebut mengacu pada minimnya penjajakan proyek (pipeline) perusahaan sepanjang tahun 2013. Tahun ini, manajemen baru memiliki satu pipeline proyek penjaminan obligasi yang akan diterbitkan dari salah satu perusahaan yang bergerak di sektor riil. Manajemen memastikan, proyek tersebut akan selesai pada kuartal I tahun ini. Terbaru, HSBC Securities menjadi penjamin penerbitan obligasi berkelanjutan II PT Adira Dinamika Multifinance (Adira Finance), Senin (28/1). Adapun nilai obligasi itu sebanyak-banyaknya Rp 8 triliun dan Rp 1 triliun untuk Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I.

Menjagokan financial advisory Lain penjaminan emisi, lain pula halnya dengan bisnis financial advisory. Hari mengklaim, peforma HSBC Securities dalam menggarap bisnis tersebut memang terbilang “oke” lantaran mampu menyumbang sekitar 60% - 70%. Benar saja, per triwulan ketiga tahun lalu, pendapatan dari bisnis ini sebesar Rp 42,76 miliar, dengan posisi pendapatan konsolidasi Rp 57,05 miliar. Sepanjang tahun 2011, manajemen juga mencatat pendapatan jasa penasihat keuangan dengan komposisi yang cukup besar, Rp 29,78 miliar dengan posisi pendapatan konsolidasi Rp 57,15 miliar. "Sebenarnya prospek bisnis itu juga cerah. Kami dapat fee dari kegiatan tersebut, dan satu klien saja fee-nya besar sekali," jelas Hari. Lebih jauh Hari menjelaskan, umumnya klien akan meminta jasa penasihat keuangan dari HSBC Securities jika yang bersangkutan ingin melakukan aksi merger and acquisition (M&A). Atau, ada emiten yang sahamnya terus turun sehingga minta dicarikan investor baru. Jika sudah begini, manajemen HSBC Securities akan melakukan private placement bahkan hingga ke luar negeri demi mencari investor yang berminat. Sayang, manajemen enggan merinci jumlah klien dan target pendapatannya tahun ini. "Namanya saja private placement jadi enggak boleh ada publikasi. Tapi kami targetkan pertumbuhan bisnis ini 15% - 20% per tahun," jelas Hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: