Huawei bukukan pendapatan US$ 26,81 miliar pada kuartal I-2019



KONTAN.CO.ID -HONGKONG. Perusahaan Huawei Technologies melaporkan lonjakan pendapatannya sebesar 39% pada kuartal I 2019 sebesar 179,7 yuan atau sekitar US$ 26,81 miliar, Senin (22/4).

Seperti yang dilansir dari Reuters, Huawei juga menyampaikan pihaknya berhasil menjual 59 juta unit ponsel pintar pada kuartal I 2019. Sementara menurut lembaga riset Strategy Analytics, perusahaan yang berbasis di Shenzhen, China ini, menjual 39,3 juta unit ponsel pintar sepanjang 2018.

Dengan demikian, Huawei mengalami peningkatan penjualan dari tahun lalu mencapai 50,12% pada kuartal I 2019.


Perusahaan yang dianggap sebagai perusahaan teknologi terbesar ketiga di dunia ini mengharapkan margin laba bersih sebesar 8% pada kuartal I 2019. Walau tak menyebutkan berapa angka yang ditargetkan pada tahun lalu, pihak Huawei mengaku angka 8% lebih tinggi dari sebelumnya.

Sementara pada akhir Maret lalu, Huawei menyampaikan telah menandatangani kontrak penjualan dengan 40 operator. Tak hanya itu, pihaknya mengaku telah mengirimkan lebih dari 70.000 BTS 5G ke seluruh pasar di seluruh dunia. Untuk bulan Mei mendatang, Huawei menargetkan dapat mengirimkan setidaknya 10.000 BTS 5G.

Pada 2018, Huawei sempat menelan kerugian pada kuartal I dan II. Namun pendiri Huawei, Ren Zhengfei, menyampaikan dalam sebuah wawancara jika Huawei akan mendapatkan peningkatan penjualan sebesar 15% untuk jenis peralatan jaringan pada kuartal selanjutnya. Awalnya, Huawei menargetkan adanya peningkatan penjualan mencapai 70% pada kuartal I 2019.

"Angka-angka ini menunjukan bahwa Huawei masih terus berkembang, bukannya menurun," tutur Ren sebagaimana dilansir dari Reuters.

Sementara Deputy Chairman of the Board and Rotating Chairman of Huawei, Guo Ping mengharapkan dengan adanya tiga kelompok, yakni, konsumen, operator, dan perusahaan, Huawei dapat membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar dua digit tahun ini.

Laporan lonjakan pendapatan Huawei pada kuartal I 2019, bersamaan dengan hembusan kabar seputar kerjasama Huawei dengan pihak spionase dalam perakitan komponen ponsel pintarnya.

Kabar yang dihembuskan oleh Washington ini, berkali-kali dibantah oleh pendiri Huawei. Sebagai langkah lebih lanjut, Amerika Serikat melarang dan menghambat pembangunan jaringan 5G yang dilakukan Huawei. Terlepas dari sikap dan rongrongan AS terhadap Huawei, perusahaan asal China ini tetap mampu mencatat peningkatan penjualan dan pendapatannya.

Editor: Azis Husaini