Huawei perbesar porsi penjualan ponsel kelas atas



BEIJING. Demi menggenjot pendapatan, raksasa teknologi asal China, Huawei Technologies Co berencana mengerek penjualan untuk konsumen high end dan menggeber ekspor. Di tahun ini, Huawei menargetkan pengiriman smartphone akan melebihi 100 juta unit. 

Shao Yang, Wakil Presiden Pemasaran untuk Kelompok Bisnis Konsumen Huawei mengatakan, ekspor smartphone pada tahun ini akan lebih tinggi dari tahun lalu. Di tahun 2014, pengiriman smartphone mencapai 75 juta unit.

Huawei akan menaikkan porsi penjualan perangkat high end, seperti Mate 7, P7 dan Honor 6 lebih dari 30%. Sebelumnya, penjualan barang mahal buatan Huawei hanya berkontribusi 18% terhadap total pendapatan. 


Langkah Huawei mendongkrak penjualan ponsel dengan harga di atas US$ 300 per unit lantaran perusahaan yang bermarkas besar di Shenzhen, China ini menghindari kompetisi dengan vendor telepon pintar lain, yakni Xiaomi Corp dan Lenovovo Group Ltd. Tak sanggup bersaing di level bawah, Huawei siap pindah ke jajaran pemasok smartphone kelas atas dunia bersama dengan Samsung Electronics dan Apple Inc. 

"Kami menyerah pada pasar untuk masyarakat ke bawah. Banyak vendor yang menjadi korban. Hanya dua vendor yakni Apple dan Samsung memiliki kinerja yang baik," ujar Richard Yu, pemimpin unit konsumen Huawei seperti dikutip Bloomberg

Menurut Strategy Analytics, Huawei menduduki perangkat kelima dalam pengiriman smartphone global di kuartal ketiga tahun lalu dengan mencuil pasar 5,1%. Angka tersebut membuntuti Samsung, Apple Xiaomi dan LG Electronics. 

"Selama dua sampai tiga tahun terakhir dan pada 2014, kami telah melihat Huawei telah membuat usaha untuk pindah ke pasar menengah," ujar Kiranjeet Kaur, analis International Data Corp yang berbasis di Singapura. 

Ekspor Huawei pada tahun lalu mencapai 52% dari seluruh total penjualan. Pada tahun ini, ekspor Huawei akan digenjot menjadi 60%. Penjualan smartphone Huawei di tahun ini ditargetkan bisa naik menjadi US$ 16 miliar dari perolehan tahun lalu yakni US$ 12 miliar.

"Saat ini kami tidak memiliki rencana akuisisi jangka pendek. Kami terutama berfokus pada kemampuan kami sendiri," jelas Yu.

Editor: Yudho Winarto