Huawei tengah incar 10% kue ponsel lokal



JAKARTA. PT Huawei Tech Investment (Huawei Indonesia) semakin serius menggarap bisnis ponsel di Indonesia. Perusahaan asal China ini menargetkan bisa menjaring pangsa pasar ponsel domestik sebesar 10% pada 2017.

Henri Shu, Huawei Chief Operation Officer South Pacific Region of Consumer Business Group bilang, pihaknya serius menggarap pasar ponsel lantaran pertumbuhan pengguna internet di dunia terus meningkat. Untuk Indonesia, penetrasi pengguna internet sudah 60%.

Padahal pada 2011 baru 40%. "Saat ini, di Indonesia, pangsa pasar kami baru single high digit. Kami baru serius berinvestasi sejak tahun lalu, sehingga perlu waktu dua tahun untuk mencapai 10%," kata Henri, Jumat (5/6).


Strategi meningkatkan pangsa pasar dilakukan mulai dari menggarap produk segmen atas, menengah hingga bawah. Khusus segmen menengah bawah, Huawei akan menambah varian tipe.

Sebab, saat ini 60% penjualan ponsel di Indonesia berasal dari ponsel harga di bawah Rp 1,5 juta. Sementara, 40% berasal dari ponsel berharga di bawah Rp 800.000. Melihat data ini, Huawei melansir ponsel Huawei Y3 berharga Rp 799.000 sejak pertengahan Mei 2015.

Hingga kini, Huawei mengklaim seri Y3 sudah terjual 10.000 unit. Keseriusan menggarap segmen menengah bawah ini membuat Huawei berambisi bisa menguasai 20% pangsa pasar ponsel di bawah Rp 1,5 juta.

Mereka juga akan segera mengeluarkan produk Huawei Y5 untuk mengisi pasar ponsel menengah. Dalam catatan KONTAN, Tahun lalu, Huawei meraup penjualan ponsel domestik US$ 20 juta.

Tahun ini bisa US$ 60 juta. Tak cuma berjualan, Huawei juga berencana membangun pabrik perakitan ponsel di tanah air, terutama untuk ponsel 4G yang disyaratkan pemerintah.

Untuk merealisasikan pembangunan pabrik, perusahaan ini telah bermitra dengan PT Panggung Electric Citra Buana yang berbasis di Surabaya. Dalam beberapa bulan ke depan bakal ada produk perdana ponsel 4G yakni Huawei Honour 4X yang punya kandungan lokal 30% sesuai syarat pemerintah. Pabrik ini pun juga bisa merakit ponsel Huawei yang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto