JAKARTA. Perusahaan ponsel dari China, PT Huawei Tech Investment tertarik untuk mengembangkan dan injeksi software di Indonesia dengan mengambil skema takaran kandungan dalam negeri (TKDN) software untuk pemenuhan minimum 30% komponen lokal ponsel 4G. Minat tersebut sudah disampaikan Huawei kepada Kementerian Perindustrian. Hanya saja, Huawei belum memutuskan akan mengambil TKDN software. “Mereka mau ponsel yang low end menggunakan skema manufaktur, sedangkan untuk high endnya mau ambil skema software. Tapi itu belum pasti," kata Dini Hanggandari, Kepala Sub Direktorat Industri Peralatan Teknologi Informasi Komunikasi, Perkantoran, dan Elektronika Profesional kepada KONTAN di Kementerian Perindustrian, Senin (5/12). Adapun selama ini Huawei telah memenuhi TKDN dengan memilih skema TKDN hardware. Ponsel Huawei dirakit di pabrik PT Panggung Electric Citrabuana di Sidoarjo, Jawa Timur dengan produksi 500.000 unit per tahun.
Huawei tertarik kembangkan software di Indonesia
JAKARTA. Perusahaan ponsel dari China, PT Huawei Tech Investment tertarik untuk mengembangkan dan injeksi software di Indonesia dengan mengambil skema takaran kandungan dalam negeri (TKDN) software untuk pemenuhan minimum 30% komponen lokal ponsel 4G. Minat tersebut sudah disampaikan Huawei kepada Kementerian Perindustrian. Hanya saja, Huawei belum memutuskan akan mengambil TKDN software. “Mereka mau ponsel yang low end menggunakan skema manufaktur, sedangkan untuk high endnya mau ambil skema software. Tapi itu belum pasti," kata Dini Hanggandari, Kepala Sub Direktorat Industri Peralatan Teknologi Informasi Komunikasi, Perkantoran, dan Elektronika Profesional kepada KONTAN di Kementerian Perindustrian, Senin (5/12). Adapun selama ini Huawei telah memenuhi TKDN dengan memilih skema TKDN hardware. Ponsel Huawei dirakit di pabrik PT Panggung Electric Citrabuana di Sidoarjo, Jawa Timur dengan produksi 500.000 unit per tahun.