Hubungan dengan Iran memanas, AS kirim pesawat bomber ke Timur Tengah



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Timur Tengah tengah memanas setelah militer AS menerbangkan pesawat pembom B-52 berkemampuan nuklir ke Timur Tengah. 

Komando Pusat AS menyebut aksi ini dilakukan untuk menunjukkan komitmen militer AS terhadap keamanan regional dan menunjukkan kemampuan unik untuk dengan cepat mengerahkan kekuatan tempur yang luar biasa dalam waktu singkat.

Pesawat pembom ini dikirim dari AS di tengah ketegangan yang sedang berlangsung dengan Iran dan milisi yang didukung Iran di Irak, serta kekhawatiran bahwa Iran mungkin berusaha melakukan aksi balasan terhadap kepentingan AS untuk menandai peringatan satu tahun serangan pesawat tak berawak yang menewaskan Jenderal Qasem Soleimani.


Baca Juga: Soal varian baru virus corona, China: Tak ada dampak pada kekebalan terhadap vaksin

"Amerika Serikat terus mengerahkan kemampuan siap tempur ke dalam area tanggung jawab Komando Pusat AS untuk mencegah potensi musuh dan menjelaskan bahwa kami siap dan mampu menanggapi setiap agresi yang ditujukan pada Amerika atau kepentingan kami," kata Jenderal Frank McKenzie , Komandan Komando Pusat AS.

Menanggapi langkah tersebut, penasihat militer untuk Pemimpin Tertinggi Iran berbicara langsung kepada Presiden Donald Trump dalam sebuah tweet.

Mayor Jenderal Hossein Dehghan memperingatkan Trump "untuk tidak mengubah Tahun Baru menjadi periode berkabung bagi orang Amerika" setelah pengiriman pesawat pembom tersebut.

Penerbangan pesawat bomber pada Rabu lalu itu merupakan pengiriman bomber ketiga di Timur Tengah dalam 45 hari terakhir.

Selanjutnya: Tak capai kesepakatan, Huawei hapus game online milik Tencent dari App Storenya

Editor: Tendi Mahadi