Hubungan Prancis dan Israel Memanas, Ini Penyebab Utamanya



KONTAN.CO.ID - Hubungan antara Prancis dan Israel memanas. Pada Minggu (20/10/2024), Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa ia telah memerintahkan kementeriannya untuk memulai proses hukum terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Mengutip Reuters, langkah ini diambil setelah Paris melarang perusahaan-perusahaan Israel berpartisipasi dalam pameran dagang angkatan laut yang akan datang.

Keputusan untuk melarang perusahaan-perusahaan Israel adalah insiden terbaru dalam serangkaian insiden yang dipicu oleh keresahan pemerintah Macron atas tindakan Israel dalam perang di Gaza dan Lebanon.


Euronaval, penyelenggara acara 4-7 November di Paris, mengatakan dalam sebuah pernyataan minggu lalu bahwa pemerintah Prancis telah memberitahukannya bahwa delegasi Israel tidak diizinkan untuk memamerkan stan atau menunjukkan peralatan. Akan tetapi, delegasi Israel dapat menghadiri pameran dagang tersebut. 

Menurut Euronaval, keputusan tersebut memengaruhi tujuh perusahaan.

"Saya telah menginstruksikan Kementerian Luar Negeri untuk mengambil tindakan hukum dan diplomatik terhadap keputusan Presiden Prancis untuk mencegah perusahaan-perusahaan Israel memamerkan produk mereka di pameran @SalonEuronaval di Paris bulan depan," kata Katz dalam sebuah pernyataan di platform sosial X.

Baca Juga: Pemimpin Iran dan Prancis Bahas Perdamaian di Lebanon

Katz menambahkan, "Pemboikotan perusahaan-perusahaan Israel untuk kedua kalinya, atau pemberlakuan persyaratan yang tidak dapat diterima, merupakan tindakan yang tidak demokratis dan tidak dapat diterima di antara negara-negara sahabat. Saya mendesak Presiden Macron untuk membatalkannya sepenuhnya."

Sebelumnya, Reuters melaporkan, Menteri Pertahanan Israel, pada hari Rabu, menyebut keputusan Macron untuk melarang perusahaan-perusahaan Israel melakukan pameran di pameran senjata angkatan laut sebagai "aib" dan menuduh Paris menerapkan kebijakan yang bermusuhan terhadap orang-orang Yahudi.

Keputusan itu muncul setelah upaya Prancis untuk mengamankan gencatan senjata dalam konflik antara Israel dan Hizbullah di Lebanon gagal dan Israel melancarkan lebih banyak serangan udara terhadap target-target di negara itu.

"Tindakan Presiden Prancis Macron merupakan aib bagi bangsa Prancis dan nilai-nilai dunia bebas, yang ia klaim untuk dijunjung tinggi," Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memposting di X.

Baca Juga: Presiden Prancis Serukan Setop Pengiriman Senjata ke Israel untuk Pertempuran Gaza

"Prancis telah mengadopsi, dan secara konsisten menerapkan, kebijakan yang bermusuhan terhadap orang-orang Yahudi. Kami akan terus membela negara kami dari musuh-musuh di 7 front yang berbeda, dan berjuang untuk masa depan kami – dengan atau tanpa Prancis," kelas Gallant.

Tonton: Konflik Israel-Hizbullah Memanas, Iran dan Prancis turun Tangan

Selanjutnya: OJK: Penerbitan PP Asuransi Wajib Merupakan Ranah Pemerintah

Menarik Dibaca: Resep Nasi Goreng Kampung Lengkap dengan Sate hingga Ayam Goreng

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie