Hubungan Renggang, China Bersedia Kerja Sama dengan AS untuk Stabilitas Global



HUBUNGAN BILATERAL AS-CHINA - Perdana Menteri China Li Qiang mengatakan kepada ketua Dewan Bisnis AS-China yang memimpin delegasi USCBC dalam kunjungan ke Beijing, hubungan bilateral dan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara China dan Amerika Serikat tengah menghadapi kesulitan.

Mengutip Reuters, pernyataan Li datang pada saat hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia mendingin dan menjelang kunjungan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo ke China pada akhir Agustus, yang dilaporkan Bloomberg News pada 31 Juli.

"Saat ini, hubungan China-AS serta kerja sama ekonomi dan perdagangan menghadapi beberapa kesulitan, yang mengharuskan kedua belah pihak untuk menunjukkan ketulusan, bergerak menuju satu sama lain dan melakukan upaya bersama," kata Li kepada ketua USCBC Marc Casper pada hari Senin, menurut kantor berita China Xinhua.


Li menambahkan, China bersedia bekerja sama dengan AS untuk bersama-sama menjaga aturan perdagangan internasional dan memastikan stabilitas rantai industri global.

Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari yang sama, Casper juga bertemu dengan Menteri Perindustrian China Jin Zhuanglong. Kementerian menambahkan, keduanya melakukan pertukaran "mendalam" mengenai kerja sama pengembangan industri China-AS dan masalah lainnya.

Baca Juga: Diduga Jadi Mata-Mata CIA, Kemenhan China Selidiki Warga Negaranya

Terendah dalam 40 tahun

Ini bukan kali pertama China mengatakan hubungannya dengan AS memburuk. Pada Juni 2023 lalu, Beijing mengatakan hubungannya dengan Washington berada pada titik terendah dalam lebih dari 40 tahun setelah pertemuan antara pejabat tinggi. 

Melansir The Telegraph, selama pertemuan yang telah lama ditunggu-tunggu di Beijing dengan menteri luar negeri AS, Anthony Blinken, menteri luar negeri China Qin Gang mengatakan kepada rekannya bahwa Taiwan tetap menjadi penghalang terbesar di antara kedua negara.

Qin mengatakan hubungan berada pada titik terendah sejak 1979. Terlepas dari harapan bahwa setidaknya ada sedikit hubungan baik antara Washington dan Beijing, para pejabat diam-diam menjelaskan bahwa "perbedaan besar" tetap ada. 

Pembicaraan diadakan dengan latar belakang kemarahan AS atas serangan nyata balon mata-mata China ke wilayah udara AS pada bulan Februari, yang menyebabkan Blinken menunda perjalanan yang direncanakan sampai sekarang. 

Baca Juga: BRICS Bakal Tarik Banyak Negara Lain untuk Menjadi Anggota, Ini Tujuannya

Juru bicara departemen luar negeri AS Matthew Miller menggambarkan pembicaraan itu sebagai suatu hal yang terus terang, substantif, dan konstruktif.

Blinken, tambahnya, menjelaskan bahwa Amerika Serikat akan selalu membela kepentingan dan nilai-nilai rakyat Amerika dan bekerja dengan sekutu dan mitranya untuk memajukan visi kami untuk dunia yang bebas, terbuka, dan menjunjung tinggi tatanan berbasis aturan internasional. 

Taiwan telah menjadi pertikaian antara Washington dan Beijing selama beberapa dekade, dengan China mengklaim kedaulatan atas pulau itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie