Hugo Chaves istirahat seminggu demi terapi kanker



CARACAS. Presiden Venezuela Hugo Chaves akan beristirahat di kediamannya selama seminggu. Setelah tiba dari Kuba, dia akan memulai terapi radiasi penyembuhan kanker. Hal itu kemungkinan akan memperlemah peluangnya melaju kembali pada pemilihan presiden yang bakal digelar 7 Oktober 2012. Meski demikian, ternyata dia masih sanggup berbicara selama dua jam pada sebuah tayangan televisi. Setelah menjalani operasi pada area pelvik, tampaknya Chaves ingin menunjukkan bahwa dia sepenuhnya sanggup memimpin pemerintahan di tengah gerogotan penyakitnya. Diapit oleh beberapa menteri yang duduk pada sebuah kesempatan rapat, Chaves tetap tertawa dan menyanyikan banyak lagu yang tampaknya berupaya keras menepis rumor dirinya yang digerogoti penyakit kanker. "Sekarang hari ke-13 tepat pasca operasi. Organ vital sepenuhnya normal, kesehatan yang baik tanpa komplikasi, jaringan yang bagus, pengawasan harian, pemulihan, dan banyak berjalan," ungkap Chaves saat membacakan detail dokumen kesehatannya. Pada beberapa minggu mendatang, Chaves akan memulai tahap terapi radiasi yang telah diumumkan sebelumnya. Di sela pemulihannya, Chaves mengisi waktu istirahat sambil membaca banyak buku. Tak hanya itu, sejak tiba di Kuba sekitar 24 Februari lalu, Chaves telah menghentikan kebiasaannya berkicau, bertemu dengan para pemimpin dunia dan menghubungi televisi pemerintah. Tampaknya, aktivitas itu merupakan persiapannya kembali berjaya. "Jika Tuhan berkehendak, Minggu mendatang saya akan berada di Caracas," ujarnya. Asal tahu saja, Juni lalu merupakan periode pemulihan emosional pasca operasi pertamanya di Kuba. Tanpa pemberitahuan, tiba-tiba dia tiba di Venezuela dan menangis sambil terus melambaikan tangannya pada pendukung dari balkon istana kepresidenan. Agar terlihat tetap kuat menjadi presiden, Chaves pun tetap menjalin komunikasi urusan pekerjaan. Melalui satelit, dia terhubung dengan wakil presiden dan menterinya di Venezuela untuk memimpin inagurasi proyek pemerintah. Misalnya, proyek peternakan ayam yang merupakan hasil kerja sama dengan sebuah perusahaan Argentina. Dia pun menyetujui penerbitan obligasi lokal senilai US$ 2,325 juta yang harus dibayar antara 2015-2017 untuk kebutuhan sektor pertanian dengan partisipasi dana pemerintah dan perusahaan pelat merah PDVSA.


Editor: