Hujan buatan akan padamkan kebakaran hutan



JAKARTA. Kebakaran hutan dan lahan makin meluas. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) segera menggelar operasi hujan buatan di empat wilayah.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, menjelaskan bahwa berdasarkan data BMKG hasil pantauan Satelit Modis pada Rabu (26/8), titik api di Kalimantan Tengah (Kalteng) 523 tempat, Kalimantan Barat (Kalbar) 161, Sumatera Selatan (Sumsel) 155, Kalimantan Selatan (Kalsel) 80, Kalimantan Timur (Kaltim) 70, Jambi 69, Bangka Belitung 10 dan Riau 4.

Asap sepanjang hari menutup sepanjang hari di beberapa daerah. Jarak padang di Pekanbaru 2 kilometer (km), Pelalawan 1 km, Rengat 5 km, Jambi 900 meter.


"Asap di Riau sebagian besar berasal dari kiriman Jambi dan Sumsel. Sementara itu kebakaran hutan di Gunung Slamet dan Lawu juga belum dapat dipadamkan," kata Sutopo dalam keterangan resmi, Rabu (26/8).

Untuk mengatasi kebakaran hutan, maka pemadaman dilakukan oleh subsatgas darat, udara dan penegakan hukum. Pemadaman di darat dilakukan oleh BPBD, TNI, Polri, Manggala Agni, MPA, dan masyarakat. BNPB dan BPPT terus melakukan operasi hujan buatan di 4 wilayah secara serempak dengan posko di Pekanbaru, Palembang, Pontianak dan Jakarta.

Hujan buatan di Riau, Sumsel dan Kalbar diprioritaskan untuk pemadaman kebakaran hutan, sedangkan di Jakarta untuk kekeringan.

Empat pesawat terbang dikerahkan untuk menebarkan ratusan garam ke dalam awan-awan potensial.

"Hujan buatan direncanakan hingga November 2015. Selain itu, BNPB juga mengerahkan 8 helicopter pemboman air di Riau, Sumsel, Kalbar dan Kalteng," ujar Sutopo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto