JAKARTA. Sampai akhir kuartal I 2012, realisasi ekspor kayu olahan atau woodworking mencapai 469.913 m³ senilai US$ 296,6 juta. Jumlah itu setara dengan 21% target ekspor woodworking tahun ini yang sebesar 2,235 juta m³atau US$ 1,41 miliar. Soewarni, Ketua Badan Revitalisasi Industri Kehutanan (BRIK) mengatakan, dari realisasi ekspor kayu olahan itu, ekspor kayu lapis atau plywood mencapai 533.560 m³ atau senilai US$ 300,9 juta. Dia menambahkan, jumlah itu 17,8% dari target tahun ini yang sebesar 2,99 juta m³ atau US$ 1,61 miliar. "Jika dibandingkan rata-rata per kuartal tahun lalu, realisasi ekspor Januari - Maret ini turun," kata Soewarni, yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Kayu Gergajian dan Kayu Olahan Indonesia, kepada KONTAN, Kamis (19/4).
Hujan dan pungutan hambat ekspor kayu
JAKARTA. Sampai akhir kuartal I 2012, realisasi ekspor kayu olahan atau woodworking mencapai 469.913 m³ senilai US$ 296,6 juta. Jumlah itu setara dengan 21% target ekspor woodworking tahun ini yang sebesar 2,235 juta m³atau US$ 1,41 miliar. Soewarni, Ketua Badan Revitalisasi Industri Kehutanan (BRIK) mengatakan, dari realisasi ekspor kayu olahan itu, ekspor kayu lapis atau plywood mencapai 533.560 m³ atau senilai US$ 300,9 juta. Dia menambahkan, jumlah itu 17,8% dari target tahun ini yang sebesar 2,99 juta m³ atau US$ 1,61 miliar. "Jika dibandingkan rata-rata per kuartal tahun lalu, realisasi ekspor Januari - Maret ini turun," kata Soewarni, yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Kayu Gergajian dan Kayu Olahan Indonesia, kepada KONTAN, Kamis (19/4).