Hujan, perusahaan tambang optimis target terpenuhi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim penghujan menjadi penghambat para kontraktor jasa pertambangan dalam memenuhi target produksi khususnya batubara. Sebab, untuk mencapai kedalaman pit tambang batubara memerlukan alat atau teknologi yang berbeda, karena kandungan air bisa saja membanjiri lahan tambang.

Salah satu alat yang terpenting untuk memenuhi target produksi batubara selain dump truck, excavator maupun buldoser, adalah moto grader sebagai pembuka jalan lahan tambang ketika hujan. Juga, pompa air untuk menguras air dalam pit tambang.

Itu dibuktikan oleh PT Samindo Resources Tbk, perusahaan berkode saham MYOH ini optimistis bahwa target produksi batubara maupun produksi batuan penutup bisa tercapai di akhir tahun ini melalui anak usahanya yaitu PT SIMS Jaya Kaltim.


Investor Relation MYOH, Zaki mengatakan, pihaknya optimistis bisa memenuhi produksi yang ditargetkan mencapai 48 juta ton bank cubic meter (bcm) untuk batuan penutup dan 10 juta ton batubara.

Adapun sampai kuartal III 2017 produksi batuan penutupnya sudah mencapai 35,8 juta ton bcm. Dan 7,5 juta ton batubara. "Memang tinggal dua bulan lagi, kami optimistis bisa tercapai," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Kamis (9/11).

Meskipun cuaca hujan, Zaki bilang pihaknya tidak terkendala masalah alat berat. Misalnya saja, tahun ini MYOH menyiapkan 123 dump truck yang di antaranya bermerek Caterpillar, 17 excavator dari Hitachi dan Komatsu, dan 33 unit buldoser untuk menunjang produksi.

"Kami juga menggunakan moto grader untuk membuka jalan, pompa air untuk pit tambang. Kami sudah sediakan itu, dan makanya kita masih optimistis," tandasnya. Namun sayangnya Zaki belum bisa memberi tahu berapa belanja modal pembelian alat pendukung itu.

Tak kalah dengan MYOH, PT Delta Dunia Makmur Tbk juga optimistis, pada tahun ini produksi bisa mengalami pertumbuhan yang signifikan dibandingkan tahun 2016. Direktur Keuangan perusahaan berkode saham DOID, Eddy Porwanto bilang target produksi tahun ini mencapai 45 juta ton dan masih on the track.

Adapun kegiatan produksi pun tidak terkendala masalah alat. "Karena kami mempunyai kontrak jangka panjang dengan vendor kami, dan kami telah order alat-alat jauh hari sebelumnya," terangnya.

Yang menjadi tantangan bagi DOID, kata Eddy, adalah cuaca yang kurang bagus. Tapi apapun yang diperlukan untuk kegiatan produksi akan disiapkan. Karena kata Eddy yang terpenting DOID harus mengirim volume batubara ke para costumer. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini