KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) bakal menggarap serius bisnis baru di sektor dredging (pengerukan) di bawah air yang berlokasi di sekitar pelabuhan. Sektor baru ini akan bersanding dengan lini usaha lain yang meliputi transportasi minyak dan gas serta pengelolaan kapal. Theo Lekatompesy, Direktur Utama HITS mengatakan, sektor dredging ini punya prospek baik seiring dengan program pemerintah mengembangkan poros maritim. "Kalau melihat kondisi saat ini tidak mudah membuat pelabuhan baru, jadi pelabuhan yang sudah ada lantas diperbaiki," ujar Theo kepada Kontan.co.id, Selasa (19/12). Fasilitas pelabuhan yang mumpuni sangat diperlukan mengingat kebutuhan berupa barang-barang mineral, gas dan tambang banyak datang dari luar Jawa dan akses yang dilewati ialah lautan. "Kami pun melihat kebutuhan akan perbaikan pelabuhan bisa 2-3 kali dari pertumbuhan ekonomi kita sendiri," terangnya. Dari potensi itu, bisnis pengerukan akan cerah ke depannya. Menurut Theo saat ini hanya ada empat perusahaan dredging yang semuanya asing yakni dua dari Belanda, dua dari Belgia, dan satu dari China. Semua perusahaan dredging tersebut bekerja untuk proyek besar dengan kapal dredging vessel berukuran raksasa. HITS tidak langsung berhadapan dengan skala bisnis sebesar itu pada tahap pertamanya. "Kami harus siapkan kapal kecil sebagai pendukung kapal besar, jadi nantinya posisi kami jadi pelengkap kapal besar itu," urai Theo.
Humpuss bakal garap bisnis pengerukan di pelabuhan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) bakal menggarap serius bisnis baru di sektor dredging (pengerukan) di bawah air yang berlokasi di sekitar pelabuhan. Sektor baru ini akan bersanding dengan lini usaha lain yang meliputi transportasi minyak dan gas serta pengelolaan kapal. Theo Lekatompesy, Direktur Utama HITS mengatakan, sektor dredging ini punya prospek baik seiring dengan program pemerintah mengembangkan poros maritim. "Kalau melihat kondisi saat ini tidak mudah membuat pelabuhan baru, jadi pelabuhan yang sudah ada lantas diperbaiki," ujar Theo kepada Kontan.co.id, Selasa (19/12). Fasilitas pelabuhan yang mumpuni sangat diperlukan mengingat kebutuhan berupa barang-barang mineral, gas dan tambang banyak datang dari luar Jawa dan akses yang dilewati ialah lautan. "Kami pun melihat kebutuhan akan perbaikan pelabuhan bisa 2-3 kali dari pertumbuhan ekonomi kita sendiri," terangnya. Dari potensi itu, bisnis pengerukan akan cerah ke depannya. Menurut Theo saat ini hanya ada empat perusahaan dredging yang semuanya asing yakni dua dari Belanda, dua dari Belgia, dan satu dari China. Semua perusahaan dredging tersebut bekerja untuk proyek besar dengan kapal dredging vessel berukuran raksasa. HITS tidak langsung berhadapan dengan skala bisnis sebesar itu pada tahap pertamanya. "Kami harus siapkan kapal kecil sebagai pendukung kapal besar, jadi nantinya posisi kami jadi pelengkap kapal besar itu," urai Theo.