Humpuss Intermoda (HITS) berencana rilis obligasi US$ 40 juta, berikut peruntukannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) berencana menerbitkan obligasi di 2019. Nilainya sekitar US$ 30 juta-US$ 40 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk mendanai pembelian kapal baru.

Direktur Utama PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk Budi Haryono mengatakan, saat ini penerbitan obligasi masih dalam tahap proses rating oleh lembaga rating independen. Perusahaan ini berharap obligasi tersebut dapat mulai ditawarkan pada kuartal III tahun ini.

Tahun ini, HITS membutuhkan dana sekitar US$ 62 juta untuk belanja modal, seperti untuk revitalisasi kapal dengan penggantian kapal. "Kapal yang tonase lebih kecil akan kami ganti dengan lebih besar agar volume lebih besar," ujar Budi saat ditemui di BEI, Kamis (31/1).


Sebelumnya, HITS baru membeli kapal baru senilai US$ 7,7 juta, yakni Motor Tanker (MT) Gas Sincerity berukuran 3.818 gross ton (GT) buatan tahun 2000. Bulan lalu, perusahaan ini sudah mendapat satu kapal baru. Sehingga tahun ini, total HITS akan menambah lima kapal baru.

Ekspansi tersebut diharapkan bisa mengerek kinerja Humpuss Intermoda tahun ini naik 20% secara year on year (yoy). Ini merupakan target pertumbuhan minimal yang dibidik perusahaan.

Budi mengatakan, pertumbuhan ini sama dengan kenaikan kinerja pada 2018. Pendapatan Humpuss diperkirakan naik sekitar 20%. Perusahaan ini enggan menjelaskan detail pendapatan sepanjang 2018. "Untuk ini kami akan mengejar target kontrak baru, yang diharapkan tumbuh 20%," ujar dia.

Pada 2017, pendapatan HITS mencapai US$ 67,71 juta dengan laba bersih US$ 7 juta. Jika menggunakan acuan kenaikan 20%, maka pendapatan dana laba bersih HITS sepanjang tahun lalu masing-masing sebesar US$ 81,25 juta dan US$ 8,4 juta.

Pada tahun ini, Humpuss berencana mengembangkan saluran bisnis. Salah satunya adalah mengembangkan bisnis floating storage untuk produk gas.

Saat ini, proyek regasifikasi terapung atau Floating Storage Regasification Unit (FSRU) sudah ada, yakni Jawa 1 di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat dengan kapasitas 170.000 meter kubik (m) oleh PT Jawa Satu Regas. Dua lainnya ada di Lampung serta Tajung Benoa.

"Utilisasi FSRU baru sekitar 60%–70%. Jadi masih banyak ruang untuk tumbuh," ujar Budi. Nantinya, penyediaan kapal baru menunggu kontrak baru FSRU yang masih tender.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi