Humpuss Intermoda (HITS) meremajakan armada



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) melakukan peremajaan untuk armada yang sudah tua. Melalui unit usaha PT Humpuss Transportasi Curah (HTC), HITS menjual tiga armada pada Rabu (18/11).

Budi Haryono, Direktur Utama HITS mengatakan, pihaknya menjual tiga unit kapal antara lain TB Semar 9, Box 22, dan Box 15. Dia bilang, total dari penjualan tiga armada tersebut sebesar Rp 18,10 miliar dengan pembagian unit TB semar 9 dan Box 22 seharga Rp 14,80 miliar dan unit Box 15 dengan harga Rp 3,30 miliar.

Adapun pembeli dari kapal-kapan ini adalah PT Singa Laut Perkasa, sebagai pembeli dari TB Semar 9 dan Box 22. Sementara PT Trans Makmur Bersama sebagai pembeli dari unit Box 15.


Komisaris Utama Humpuss Intermoda Transportasi, Theo Lekatompessy mengatakan, dana hasil penjualan tiga unit kapal tua tersebut akan digunakan untuk membeli kapal tunda anyar dengan kapasitas angkut dan teknologi yang terbaru.

Baca Juga: Humpuss Intermoda (HITS) kantongi Rp 18,10 miliar dari penjualan 3 armada

Menurut Theo, hal ini juga dilakukan sebagai langkah efisiensi dan dapat meningkatkan kinerja. Detailnya, HITS melalui HTC akan membeli dua kapal tunda dengan harga sekitar Rp 50 miliar. “Dananya Rp 20 miliar dari internal dan sisanya Rp 30 miliar dari kredit bank,” kata Theo kepada Kontan.co.id, Senin (23/11).

HITS menargetkan akan merealisasikan pembelian dua armada baru tersebut pada kuartal pertama tahun depan. Theo menambahkan, kontribusi dari segmen kapal tunda ini masih kurang dari 10% terhadap total pendapatan HITS.

Theo mengatakan pembelian dua armada tunda yang lebih muda ini sebelumnya ditargetkan bisa terealisasi pada tahun ini. Namun, perusahaan tersebut menunda hingga tahun depan.

Sebagai informasi, secara keseluruhan HITS melalui anak usahanya menargetkan menambah tujuh unit kapal di 2020. Satu unit di LNG Tanker, dua unit di kapal Chemical Tanker, dan empat unit offshore support vessels. Dengan rincian floating storage regasification unit (FSRU) sekitar US$ 50 juta, Chemical Tanker US$ 10 Juta, dan offshore support vessels US$ 1,5 Juta. Akan tetapi HITS menunda pembelian kapal baru tahun ini akibat permintaan minyak yang menurun di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Humpuss Intermoda (HITS) tunda penambahan 7 kapal tahun ini

Humpuss Intermoda juga mencatat Pertamina sebagai salah satu dari pihak ketiga yang menyewa kapal HITS, mengalami penurunan permintaan minyak sekitar 15% sampai 20% selama Covid-19.

Dengan demikian, HITS memilih menunda menambahkan kapal dan fokus menyelesaikan kontrak yang telah ada. Adapun saat ini kontrak yang dikerjakan mayoritas berjangka menengah dan panjang, mulai dari periode 3 sampai 5 tahun, hingga 7 sampai 25 tahun.

Melansir laporan keuangan HITS periode semester I 2020, pihak ketiga yang bekerjasama dengan HITS di antaranya adalah Pertamina yang menyumbang pendapatan US$19,82 juta, PT Indonesia Power sebesar US$2,70juta, PT Pelindo Energi Logistik sebesar US$5,46 juta. Pendapatan yang dikantongi dari pihak ketiga ini sebesar US$36,55 juta menurun tipis dari perolehan tahun lalu di angka US$36,84 juta.

Theo mengungkapkan sekarang ini tingkat utilisasi secara keseluruhan segmen usaha berada di kisaran 85% hingga 95%. Pada tahun ini emiten pelayaran tersebut juga masih menahan penggunaan belanja modal dan hanya melakukan perawatan kapal secara rutin untuk 2 hingga 3 armada.

Baca Juga: Humpuss Intermoda (HITS) estimasi proyek FSRU Jawa 1 baru akan raih cuan tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati