KONTAN.CO.ID - Kebijakan transisi energi khususnya penggunaan biosolar (B35) ikut memperbesar kue bisnis transportasi petrokimia melalui jalur laut. PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. menyambut peluang ini dengan menambah satu kapal
oil & chemical tanker ke jajaran armadanya pada 8 November 2023. Humpuss Maritim, emiten segmen transportasi energi dan jasa maritim terintegrasi, menambah kapal dengan kapasitas 8.821 DWT tersebut senilai USD 6,0 juta. Penambahan kapal bernama MT Arahan ini merupakan realisasi dari rencana penambahan tiga unit
oil & chemical tanker yang ditargetkan pada
capex (
capital expenditure) 2023. Dengan demikian, Perseroan berkode saham HUMI ini telah memiliki enam kapal
chemical. Keenam kapal tersebut dioperasikan PT PCS Internasional (PCSI) selaku anak usaha HUMI dan digunakan mengangkut bahan cair kimia seperti metanol,
caustic soda,
sulphuric acid, serta
fatty acid methyl ester (FAME).
Tirta Hidayat, Direktur Utama HUMI, menyampaikan bahwa penambahan kapal tersebut merupakan salah satu bentuk strategi ekspansi Perseroan dalam memenuhi kebutuhan angkutan cair yang terus meningkat. Peningkatan permintaan angkutan cair ini salah satunya dikarenakan adanya dampak dari berlakunya Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2023 terkait konservasi energi. Salah satu kebijakan yang diterapkan pemerintah untuk mencapai konservasi energi adalah dengan meningkatkan persentase pencampuran bahan bakar nabati dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak solar dari 30% (B30) menjadi 35% (B35). Permintaan methanol sebagai salah satu bahan dasarnya ikut meningkat, dan kemudian hasil fame pun mengalami peningkatan sebagai campuran biosolar(B35). “Dari B30 menjadi B35 ada sekitar 23% penambahan komponen nabatinya, sehingga pemerintah membutuhkan pasokan sekitar 2,9 juta kiloliter (KL) FAME untuk tahun ini. Ini menumbuhkan peluang pengangkutan FAME sehingga perseroan harus menambah armada
chemical tanker,” tutur Tirta kepada KONTAN. Kapasitas Besar
Pertumbuhan jasa penyewaan
chemical tanker turut ditopang oleh kebijakan hilirisasi. Berkembangnya industri nikel dan alumina ikut menyebabkan lonjakan permintaan caustic soda dan sulphuric acid. Kedua bahan kimia cair ini merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan oleh smelter nikel dan alumina. Peningkatan kebutuhan bahan petrokimia sebagai bahan baku industri dalam negeri turut memberikan efek positif bagi bisnis HUMI. Muatan methanol kapal-kapal
chemical HUMI rata-rata mencapai 60.000 ton per bulan. Kapal-kapal yang dikelola oleh HUMI mendistribusikan methanol ke pembeli yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi. Sejak 2023, tanker
chemical HUMI juga mendistribusikan caustic soda ke smelter nikel di Morowali, Sulawesi Tengah, dan Halmahera Tengah, Maluku Utara serta Pabrik Alumina di Kendawangan dan juga Pabrik Pulp di Futong, Riau. HUMI sejak tahun 2022, menerapkan strategi untuk menyewakan tanker
chemical berkapasitas besar kepada pelanggan untuk memberikan layanan terbaik dan memperluas pasar. Pada tahun sebelumnya, kapasitas kapal-kapal HUMI berkisar antara 3.500 DWT, 4.700 DWT, dan 5.000 DWT. Strategi ini menegaskan posisi HUMI sebagai penyedia jasa transportasi energi yang tepercaya dan mampu mengakomodir kebutuhan pelanggan. Armada kapal berkapasitas besar milik HUMI pun langsung laris dipesan bersamaan dengan kebangkitan industri smelter nikel dan pabrik baterai di Indonesia Timur. Bahkan, tak sedikit calon pelanggan yang masuk “daftar tunggu” untuk menyewa tanker
chemical HUMI. “Kami memang mendahulukan komitmen dengan
customer existing, namun kami akan berupaya keras dalam waktu dekat untuk dapat melayani permintaan calon pelanggan baru tersebut. Dengan rencana penambahan armada ke depannya, kami berharap dapat terus meningkatkan pelayanan,” ujar Tirta. Proyeksi Optimis
Penambahan kapal menjadi katalis positif untuk pertumbuhan berkesinambungan perseroan terutama dalam lini bisnis
oil & chemical. Tercatat sejak akhir 2022 hingga akhir September 2023, HUMI telah menambah tiga kapal baru berkapasitas besar. Alhasil per kuartal III 2023, HUMI membukukan laba usaha sebesar USD 11,6 juta atau tumbuh 33,7% dibandingkan pencapaian laba bersih tahun lalu sebesar USD 8,7 juta. Pendapatan jasa sewa kapal
chemical yang mencapai USD 24,1 juta berkontribusi 32,6% terhadap pendapatan usaha HUMI. Capaian ini meningkat 489,0% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar USD 4,1 juta. Selain penambahan kapal, pemilihan kapal berkualitas terbaik serta pengaturan rute juga menjadi kunci keberhasilan HUMI dalam mendongkrak pendapatan dari sewa kapal
chemical. Semua kapal HUMI berbahan
stainless steel yang menggunakan plat paling tebal dengan ukuran 316L. Dengan kualifikasi ini, tanker HUMI bisa mengangkut hampir semua produk petrokimia.
Selanjutnya, pengaturan rute pegapalan juga merupakan
concern dari tim commercial dimana optimalisasi ballast terpendek merupakan prioritas dan strategi perusahaan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi serta utilisasi Kapal. Dengan pengembangan armada, perseroan optimis dapat mencapai peningkatan laba bersih sebesar 20,0% menjadi USD 13,1 juta untuk 2023. “Di tahun 2023, melalui transformasi organisasi, perseroan mengutamakan untuk menjaga pertumbuhan pendapatan secara terkonsolidasi. Namun, melihat tren yang ada saat ini, peningkatan yang sangat signifikan akan diperoleh dari segmen usaha
oil & chemical, dimana diperkirakan menjadi
double dalam lima tahun yang akan datang,” pungkas Tirta. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ridwal Prima Gozal