Hunian seken menopang kinerja Ray White



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah lesunya industri properti, nyatanya tidak begitu berdampak terhadap pertumbuhan Ray White Indonesia. Karena, bisnis propertinya berada di banyak tempat dengan bermacam produk.

Berbeda dengan perusahaan developer yang biasanya hanya fokus di satu jenis properti. “Penjualan paling banyak dari hunian seken, rumah dan apartemen itu yang membuat kita tumbuh 20% dibanding tahun lalu,” kata Associate Director, Ray White Indonesia, Erwin Karya kepada Kontan.co.id, Jumat (30/11).

Sayangnya, Erwin enggan untuk menjabarkan lebih detail nilai penjualan hunian seken tahun ini. Yang jelas, persentase penjualan hunian seken sebesar 50% dari total pendapatan sampai akhir Oktober 2019.


Hanya saja terkait hunian ada sejumlah koreksi. Misalnya, harga hunian yang disesuaikan antara harga dan lokasi. Secara umum, paling besar di dominasi oleh hunian seken yang mau dipakai sendiri.

Erwin menilai ada beberapa kriteria hunian yang menjadi pertimbangan konsumen Ray White. Pertama, konsumen paling banyak mencari hunian yang memasang harga di kisaran Rp 900 Juta sampai dengan Rp 2 miliar.

Kedua, memiliki tanah seluas 90-120 meter persegi. Ketiga, lokasinya dekat dengan transportasi massal dan jalan tol. “Untuk tahun ini mayoritas yang diminati yakni di daerah Tangerang dan Bekasi,” ujarnya.

Sumbangsih pendapatan hunian seken berasal dari konsumen yang merupakan pembeli umum atau user dan investor. Keduanya sama-sama berkontribusi sebesar 50% dari total pendapatan perusahaan.

Akan tetapi, ia mengaku pendapatan dari investor menurun. Sebab, kini mereka lebih kritis untuk mempertimbangkan lokasi dan harga, kapan balik modal, potensi kenaikan, dan lain-lain.

Tahun depan, Erwin menargetkan Ray White Indonesia tumbuh 20%. Ia memprediksi pada kuartal I 2019, tren pasar 2018 masih berlangsung. Mereka lebih memilih hunian second yang berada di bawah Rp 2 miliar, karena tergolong aman untuk berinvestasi.

Barulah pada kuartal II - III, menjadi momentum peningkatan daya beli. Sebab, ekonomi mulai stabil dan mengembalikan kepercayaan konsumen khususnya investor.

Inilah yang menjadi strategi Ray White Indonesia pada 2019 untuk fokus di pasar menengah-atas. Kontribusinya akan tinggi sebab daya beli mencapai lebih dari Rp 2 miliar.

Selain Tangerang tentunya wilayah di DKI Jakarta juga memberikan pemasukan. Asal tahu saja, untuk wilayah Jakarta Barat didominasi oleh produk perumahan, ruko, gedung, dan tanah.

Jakarta Pusat meliputi ruko, gedung, tanah, rumah, dan kos. Jakarta Timur dan Utara didominasi gudang dan industri rumahan. Sedangkan, Jakarta Selatan kebanyakan apartemen, rumah, ruko, residance, dan ruko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto