Hunian Seharga di Bawah Rp 1 Miliar Masih Jadi Incaran Pembeli Terutama Gen Z



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Knight Frank Indonesia melihat saat ini pergerakan pasar residensial masih didominasi dari segmen kelas menengah. Menurut Jakarta Property Highlight, permintaan rumah vertikal atau kondominium masih didominasi oleh unit dari kelas menengah. Permintaan tersebut masih didominasi oleh end-user, termasuk di dalamnya generasi Z.

Namun, pada dasarnya detil preferensi generasi Z perlu diperhatikan, seperti aksesibilitas lokasi dan infrastruktur digital. Selain itu, profil generasi z yang umumnya baru bekerja perlu mendapatkan penyesuaian dalam pola transaksi, misal nilai Down Payment (DP) yang lebih kecil dengan tenor yang lebih panjang.

Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat menjelaskan Generasi Z memiliki kapasitas melakukan transaksi pada unit di segmen menengah, misalnya pada rumah vertikal atau kondominium, yang umumnya berada pada kisaran harga Rp 18 juta – Rp 24 juta per meter persegi, dengan luasan unit 30-40 meter persegi.


"Lokasi dan kesediaan fasilitas penunjang juga menjadi salah satu pertimbangan. Lokasi ini bisa berkaitan dengan kemudahan menjangkau transportasi publik ataupun fasilitas lainnya seperti rumah sakit, mall, sekolah, dan lain-lain," katanya kepada Kontan, Senin (20/11).

Baca Juga: Pengamat Sebut Prospek Pasar Rumah Seharga di Bawah Rp 1 Miliar Masih Menjanjikan

Desain praktis dan minimalis menjadi pilihan gen z, high-tech applied menjadi hal yang dapat mencuri perhatian generasi ini.

Hunian di bawah harga Rp 1 miliar juga banyak dicari namun konsumen umumnya mempertimbangkan kualitas produk, track record pengembang dan tentu saja skema pembiayaannya. 

"Kisaran harga Rp 1 miliar sampai Rp 2 miliar masih menjadi kisaran harga hunian yang dapat dipilih oleh Gen Z. Namun, tentu saja profil Gen Z yang dimaksud adalah yang telah memiliki tabungan, memiliki pemasukan tetap, dan mampu berkomitmen jangka panjang menyelesaikan pembiayaan hunian," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi