JAKARTA. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik menilai pengamanan kantor KPU sudah cukup dilakukan dengan petugas keamanan internal dan juga aparat kepolisian untuk penetapan hasil pilpres 22 Juli mendatang. Hal ini menanggapi rencana diterjukannya 5.000 relawan Prabowo-Hatta ke kantor KPU pada tanggal itu untuk menjaga KPU dari antisipasi kerusuhan. "KPU itu kan sudah punya standar sendiri, keamanan internal dan di luar serta kepolisian. Kepolisian pun punya standar keamanan," ujar Husni usai melakukan pertemuan denga pimpinan lembaga negara di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Jumat (18/7). Husni menilai jika masyarakat ingin berpartisipasi, bisa dilakukan dengan berbagai macam bentuk. Namun, KPU disebut Husni tidak berhak menentukan bentuk partisipasi masyarakat apa yang terbaik. Dia hanya berharap agar seluruh pihak turut menjaga proses rekapitulasi suara secara nasional.
Husni Kamil: Pengamanan kantor KPU sudah cukup
JAKARTA. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik menilai pengamanan kantor KPU sudah cukup dilakukan dengan petugas keamanan internal dan juga aparat kepolisian untuk penetapan hasil pilpres 22 Juli mendatang. Hal ini menanggapi rencana diterjukannya 5.000 relawan Prabowo-Hatta ke kantor KPU pada tanggal itu untuk menjaga KPU dari antisipasi kerusuhan. "KPU itu kan sudah punya standar sendiri, keamanan internal dan di luar serta kepolisian. Kepolisian pun punya standar keamanan," ujar Husni usai melakukan pertemuan denga pimpinan lembaga negara di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Jumat (18/7). Husni menilai jika masyarakat ingin berpartisipasi, bisa dilakukan dengan berbagai macam bentuk. Namun, KPU disebut Husni tidak berhak menentukan bentuk partisipasi masyarakat apa yang terbaik. Dia hanya berharap agar seluruh pihak turut menjaga proses rekapitulasi suara secara nasional.