KONTAN.CO.ID - Direksi PT Sinergi Gula Nusantara SGN anak perusahaan PTPN III Persero Holding Perkebunan yang bergerak di komoditas gula, akan memasang target benahi ekosistem gula dan penguatan tebu rakyat dalam masa 100 hari kerja pasca dilantik, hal ini disampaikan Direktur Utama SGN Mahmudi dalam puncak peringatan HUT SGN ke-3 Sabtu (17/08) lalu di Surabaya. "Dalam 100 hari ini kami memiliki inisiatif strategi, dimana bahan baku tebu lebih 70% disuport oleh petani , oleh karena itu program besar adalah penguatan tebu rakyat", terang Mahmudi. Menurutnya program tersebut menjadi strategi untuk benahi ekosistem gula yang nantinya akan memperkuat posisi tebu rakyat dan akan dilaunching dalam beberapa hari kedepan.
"Upaya penguatan tebu rakyat juga akan didukung program kemenko melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) Khusus Kluster, KUR skema ini adalah yang pertama di industri pangan dan perkebunan tebu, termasuk perdana juga di SGN", ungkapnya lebih lanjut. KUR Khusus dipilih karena selama ini petani tebu mengalami kendala tidak bisa mengakses pendanaan modal kerja ketika plafon sudah maksimal. Skema KUR Khusus di sektor produksi tidak dibatasi dengan total akumulasi plafon KUR Khusus, sehingga dapat mengakses KUR berulang dengan suku bunga 6% tidak dikenakan suku bunga naik berjenjang. Diharapkan skema KUR Khusus tersebut menjadi solusi pendanaan bagi kluster petani tebu. Selain melalui skema KUR Khusus SGN juga bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk pendanaan petani tebu melalui skema PUMK (Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil) paket benih dan pupuk. "Selain solusi pendanaan petani, SGN juga menyiapkan ekosistem digital untuk monitoring proses teknis budidaya tanaman akses saprodi, pupuk, finansial, hingga learning center bagi petani", kata Mahmudi. Selain itu pihaknya juga mendedikasikan dua ribu seratus lima puluh karyawan SGN untuk membantu mengawal tebu rakyat. Karyawan tersebut dibekali khusus dan mendapat pelatihan sebelumnya di pusat pendidikan LPP Yogyakarta. "Kita fasilitasi petani, pastikan ekosistem gula ini berjalan dengan baik. Kita harus siap 24 jam mendedikasikan diri kita, mewakafkan diri kita, inilah jihad sesungguhnya untuk industri gula", imbuhnya. Kado SGN, Pabrik Gula Telah Menggiling lebih 7 Juta Ton Tebu Hingga menjelang peringatan HUT Republik Indonesia ke-79 dan Hari Jadi SGN ke-3, pabrik gula dibawah koordinasi SGN telah menggiling lebih dari 7 juta ton tebu setengah dari target tahun ini yakni 13,5 juta ton tebu, gula produksi sebesar 488 ribu ton naik dari 467 ribu ton tahun lalu di hari giling yang sama. “Alhamdulillah hari ini PG kita sudah menggiling lebih dari 7 juta ton tebu, tekad kita walaupun terjadi El Nino tapi produktivitas meningkat demikian juga dengan rendemen, capaian gula produksi, laba serta kesejahteraan karyawan turut meningkat”, harap Mahmudi dalam sambutannya dipuncak peringatan hari jadi SGN di Surabaya Sabtu (17/08) lalu. Mahmudi mengajak seluruh karyawan dan stakeholder untuk bersama-sama dengan mitra membangun industri gula yang suistanable dan memberikan dampak positif kepada negeri ini dengan meningkatkan produktivitas. “Mari yang ada di kebun maupun pabrik gula, bersama meningkatkan produktivitas. Memenuhi kebutuhan gula konsumsi sekitar 3,3 juta ton, dengan luas kebun sebesar 500ribu hektar secara nasional, kita hanya butuh produktivitas 8 ton per hektar untuk meraih swasembada gula konsumsi”, lanjut Mahmudi. Sementara itu Arif Afandi Komisaris Independen SGN menyebut penetapan kelahiran entitas SGN di tanggal 17 Agustus merupakan pengingat, bahwa keberadaan SGN adalah mewujudkan kemerdekaan bangsa ini dari impor gula. ”Pendirian perusahaan yang mengikuti tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI bukan tanpa maksud. Setiap tahun, semua keluarga PT SGN harus ingat mandat utamanya yakni memerdekakan bangsa kita dari ketergantungan gula import. Bisakah? Bisa. Perubahan besar-besaran selama 3 tahun ini telah membawa hasil. Saya pun telah melakukan riset akademik tentang aksi korporasi yang heroik ini. Saya juga yakin, tanda-tanda berhasil itu juga atas ridla Tuhan”, tegas Arif. HUT SGN Bertabur Penghargaan Puncak peringatan hari ulang tahun SGN ke -3 yang digelar sesuai upacara bendera memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia bertabur pemberian penghargaan baik kepada karyawan maupun pabrik gula. “Sebagai apresiasi atas capaian kinerja hingga bulan Juli, manajemen memberikan penghargaan kepada pabrik gula, baik yang mengalami pertumbuhan meningkat dibanding tahun lalu maupun tertinggi untuk tahun ini”, kata Mahmudi. Kriteria pencapaian giling terbaik 2024 yakni Pabrik Gula (PG) dengan pencapaian tebu terbaik bila dibandingkan RKAP 2024 diraih oleh PG Assembagoes yakni sebesar 71,63%, PG dengan rendemen tertinggi 2024 diraih PG Modjopanggoong yakni 7,65%, sedangkan PG dengan GMPG (kg/ku tebu) terbanyak diraih PG Kremboong sebesar 94,71%. Sedangkan kriteria Pabrik Gula dengan peningkatan capaian terbanyak yakni PG dengan peningkatan jumlah tebu tergiling terbanyak diraih oleh PG Lestari, PG dengan peningkatan rendemen terbaik PG Pagottan dan PG dengan peningkatan GMPG (kg/ku tebu) terbaik diraih oleh PG Lestari. Kriteria pencapaian kinerja terbaik 2024 PG dengan Mill extraction terbaik diraih oleh PG Glenmore, PG dengan kinerja pengolahan (BHR) terbaik diraih oleh PG Gempolkrep, serta PG dengan pol tebu terbaik diraih oleh PG Pradjekan. Peningkatan capaian kinerja terbaik realisasi tahun2024 dibanding tahun 2023 yatu PG dengan peningkatan Mill extraction terbaik diraih oleh PG Bunga Mayang, PG dengan kinerja pengolahan (BHR) terbaik diraih oleh PG Rendeng dan PG dengan pol tebu terbaik diraih oleh PG Modjopanggoong. Apresiasi Loyalitas dan Dedikasi Karyawan Selain penghargaan atas kinerja pabrik gula, manajemen PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) memberikan apresiasi atas loyalitas dan dedikasi karyawan yang telah memiliki masa kerja 20, 25 dan 30 tahun dengan memberikan jubelium emas dan sertifikat penghargaan. “Terimakasih atas loyalitas dan dedikasi yang telah diberikan selama 20, 25 dan 30 tahun mengabdi untuk industri gula, baik selama di PTPN maupun saat ini di SGN”, kata Mahmudi. Sebagaimana diketahui SGN merupakan penggabungan 36 pabrik gula yang semula dikelola PTPN Group dan saat ini selain mengelola pabrik gula, SGN bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara I Supportingco untuk mengelola kebun tebu (on farm). “Selain bentuk apresiasi pemberian jubelium ini merupakan bentuk motivasi kepada karyawan untuk selalu meningkatkan pengembangan diri dan memberikan konstribusi positif kepada negeri ini melalui indsutri gula”, terang Affan Safiq Direktur SDM dan IT. Pemberian Penghargaan Masa Kerja (PMK) untuk pejabat puncak dilakukan terpusat di Surabaya, sedangkan untuk karyawan diberikan dimasing-masing unit kerja pabrik gula. Penerima PMK 25 tahun sebanyak 13 karyawan dan penerima penghargaan masa kerja 30 tahun sebanyak 7 karyawan. Mengenai PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN) :
PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) yang dikenal dengan Sugar Co merupakan perusahan sub-Holding Gula PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang bergerak di bidang usaha agro industri komoditas gula. Perusahaan didirikan pada tanggal 17 Agustus 2021 berdasarkan hukum pendirian merujuk pada Surat Menteri BUMN Nomor S-527/MBU/07/2021 tanggal 26 Juli 2021. Pendirian perusahaan PT Sinergi Gula Nusantara dalam rangka restrukturisasi bisnis gula PTPN Grup, adalah merupakan merupakan salah satu dari 88 Proyek Strategis Nasional (PSN) Pemerintah guna mendukung pencapaian swasembada gula nasional. Perusahaan mengkonsolidasi 36 Pabrik Gula Perkebunan Nusantara yang tersebar dari Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Saat ini Perusahaan melakukan upaya-upaya restrukturisasi bisnis gula dan transformasi usaha di sektor pengolahan tanaman tebu (off farm), kemitraan budidaya perkebunan (on farm), peningkatan kesejahteraan petani tebu rakyat serta unit-unit pendukungnya guna meningkatkan kinerja maupun produktivitas Perusahaan.
Baca Juga: SGN Gandeng Mandiri Penuhi Kebutuhan Petani, Penguatan Tebu Rakyat Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti