KONTAN.CO.ID - Pionir fintech lending Investree akan merayakan ulang tahun ke-7 pada 28 Oktober mendatang. Menyambut hari tersebut, Investree berbagi sejumlah pencapaian dalam setahun terakhir. Di antaranya adalah penguatan dukungan untuk pembiayaan rantai pasok dengan bekerja sama dengan LKPP, LPSE, dan pemerintah daerah/provinsi seperti realisasi Pendanaan Online Jawa Barat (Panon Jabar) dan dengan komunitas layaknya Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Semarang, perluasan sinergi dengan Lender Institusi baru seperti Bank BJB dan Danareksa Finance, akuisisi saham minoritas Amar Bank oleh Investree Group dalam rangka menghadirkan solusi perbankan digital bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta peluncuran produk pinjaman baru bernama Pinjaman Usaha Mikro. Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi berujar, “Menengok setahun ke belakang, Investree sangat mengandalkan strategi kolaborasi dengan memaksimalkan model bisnis yang didorong oleh ekosistem (ecosystem driven) untuk memberikan akses pembiayaan yang mudah dan cepat bagi pelaku UMKM di Indonesia. Tak kalah penting, akuisisi Amar Bank oleh perusahaan induk kami (re: Investree Group) serta kerja sama dengan beberapa perusahaan saudara antara lain layanan credit-scoring alternatif AIForesee dan layanan solusi bisnis Sahabat Bisnis memungkinkan Investree menjadi platform serbaguna untuk menstimulasi pertumbuhan UMKM yang tidak memiliki akses ke bank. Investree berkomitmen menjadikan platform ini lebih komprehensif, dengan mengajak Borrower, Lender, Rekanan, dan semua pihak #GrowToge7her melalui kolaborasi yang lebih berdampak dan digitalisasi di setiap lapisan aktivitas.”
HUT ke-7, Investree Dorong Semua Pihak GrowToge7her lewat Kolaborasi & Digitalisasi
KONTAN.CO.ID - Pionir fintech lending Investree akan merayakan ulang tahun ke-7 pada 28 Oktober mendatang. Menyambut hari tersebut, Investree berbagi sejumlah pencapaian dalam setahun terakhir. Di antaranya adalah penguatan dukungan untuk pembiayaan rantai pasok dengan bekerja sama dengan LKPP, LPSE, dan pemerintah daerah/provinsi seperti realisasi Pendanaan Online Jawa Barat (Panon Jabar) dan dengan komunitas layaknya Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Semarang, perluasan sinergi dengan Lender Institusi baru seperti Bank BJB dan Danareksa Finance, akuisisi saham minoritas Amar Bank oleh Investree Group dalam rangka menghadirkan solusi perbankan digital bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta peluncuran produk pinjaman baru bernama Pinjaman Usaha Mikro. Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi berujar, “Menengok setahun ke belakang, Investree sangat mengandalkan strategi kolaborasi dengan memaksimalkan model bisnis yang didorong oleh ekosistem (ecosystem driven) untuk memberikan akses pembiayaan yang mudah dan cepat bagi pelaku UMKM di Indonesia. Tak kalah penting, akuisisi Amar Bank oleh perusahaan induk kami (re: Investree Group) serta kerja sama dengan beberapa perusahaan saudara antara lain layanan credit-scoring alternatif AIForesee dan layanan solusi bisnis Sahabat Bisnis memungkinkan Investree menjadi platform serbaguna untuk menstimulasi pertumbuhan UMKM yang tidak memiliki akses ke bank. Investree berkomitmen menjadikan platform ini lebih komprehensif, dengan mengajak Borrower, Lender, Rekanan, dan semua pihak #GrowToge7her melalui kolaborasi yang lebih berdampak dan digitalisasi di setiap lapisan aktivitas.”