Hutama Karya cari partner garap kereta layang



JAKARTA. PT Hutama Karya (HK) terus mengejar realisasi proyek kereta layang Bekasi-Tomang. Maklum, proyek tersebut sampai saat ini masih dalam tahap menyelesaikan proses perizinan dari pemerintah daerah.

Ary Widiyantoro, Sekretaris perusahaan PT Hutama Karya mengatakan, masterplan dan desain awal pembangunan kereta layang tersebut saat ini sudah siap. Rencananya proyek tersebut digarap untuk mengurangi kemacetan di sepanjang Bekasi hingga Jakarta. "Proyek ini dapat mengurai kemacetan sampai 30%," katanya, Kamis (6/9).

Proyek pembangunan kereta layang Bekasi-Tomang rencananya akan dibagi menjadi tiga paket pekerjaan. Paket pertama untuk jalur Bekasi-Cawang sepanjang 13 kilometer (km). Kedua, jalur Cawang-Semanggi sepanjang 8 km, dan ketiga, jalur Semanggi-Tomang sepanjang 5 km.


Dengan nilai investasi total mencapai Rp 10 triliun, sebanyak 30% dana akan didapatkan dari kas internal. Sedangkan sebanyak 70% yang lain berasal dari pinjaman perbankan, baik bank lokal maupun asing.

Selain mencari sumber pendanaan perbankan, Hutama Karya saat ini juga sedang mencari perusahaan yang bisa diajak bekerjasama untuk menuntaskan proyek kereta layang tersebut.

Selain itu, Ary mengatakan, pihaknya juga meminta insentif atau subsidi pendanaan dari pemerintah untuk proyek kereta layang itu. "Kita memang mengajukan, tetapi kita juga membuat pilihan lain seperti mengajak investor. Kalau hanya berpegangan pada dana subsidi terlalu lama prosesnya," ujarnya.

Diharapkan tahun depan dapat mulai dilakukan proses feasibility study. Pengerjaan proyek ini sendiri ditargetkan akan dimulai pada 2014 dan ditargetkan selesai pada 2016. Setelah menyelesaikan konstruksi selama selama dua tahun, perusahaan ini akan mulai melakukan impor gerbong pengangkut penumpang.

Saat ini, Hutama karya sedang melakukan pembicaraan dengan tiga negara produsen gerbong, yaitu China, Jepang, dan Korea. Rencananya dalam satu rangkaian kereta akan ada enam hingga 10 gerbong, masing-masing mampu mengangkut 180 penumpang.

Mempunyai kecepatan maksimal 60 km sampai 80 km per jam, panjang rangkaian akan disesuaikan dengan jam keberangkatan kereta. Gerbong untuk keberangkatan pagi akan lebih panjang dari keberangkatan siang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: