Hutama Karya Mengejar Kontrak Baru Rp 9,6 Triliun



JAKARTA. Sepanjang paruh pertama 2013, perusahaan konstruksi PT Hutama Karya (HK), mencatatkan kinerja yang memuaskan. Perusahaan konstruksi pelat merah ini berhasil mengantongi kontrak pengerjaan senilai Rp 5,7 triliun. Nilai kontrak itu setara dengan 59,38% dari total target yang ingin dicapai perusahaan.

Ari Widiantoro, Sekretaris Perusahaan Hutama Karya mengatakan, dari kontrak tersebut, Hutama Karya berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,74 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,4 triliun, terjadi kenaikan sekitar 24,28%.

Namun, karena perusahaan harus menanggung beban yang lebih berat, laba bersih HK justru turun. Lihat saja, pada Juni 2012, laba bersih HK mencapai Rp 7,65 miliar. Nah, pada Juni 2013, labanya menyusut menjadi Rp 7,21 miliar. "Kami sedang menyiapkan pembangunan jalan Tol Trans Sumatra, sehingga beban bertambah," ujar Ari, Jumat (23/8).


Di bulan Juli 2013, HK kembali menjaring kontrak baru yang terdiri dari enam proyek. Total nilainya sebesar Rp 363,43 miliar. Jika diakumulasi, total kontrak baru HK hingga Juli mencapai Rp 6,06 triliun.

Ari merinci, enam proyek yang dimaksud adalah proyek Terminal Kuala Namu sebesar Rp 9,4 miliar, proyek Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN ) Abepura senilai Rp 78,8 miliar, dan gedung National Language Center dengan total nilai proyek sebesar Rp 68,5 miliar.

Selanjutnya, ada gedung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat senilai Rp 142,5 miliar, Museum Vulkanologi yang nilai proyeknya mencapai Rp 27,93 miliar, serta Hotel Ibis Makassar senilai Rp 36,3 miliar. Perusahaan itu masih berupaya untuk memboyong proyek-proyek anyar lain.

Ari menyatakan, biasanya di semester dua, jumlah proyek lebih ramai dibanding semester pertama. Namun, ia masih belum mau membocorkan sejumlah proyek yang sedang dibidik. Ari hanya bilang, hingga kuartal III-2013 mendatang, perusahaan menargetkan bisa memperoleh kontrak baru senilai Rp 8,7 triliun. Dengan demikian, proyeksi pendapatan dan laba bersih HK masing-masing bisa mencapai Rp 3,9 triliun dan Rp 46 miliar.

Hingga akhir tahun, BUMN konstruksi ini menargetkan bisa mengantongi kontrak baru senilai Rp 9,6 triliun. Jika dibanding tahun lalu, target tersebut meningkat sebesar 12,94%. Pada akhir Desember 2012 lalu, kontrak baru HK hanya ada di kisaran Rp 8,5 triliun. Dari target kontrak baru tahun ini, perusahaan itu berharap bisa mencatatkan pendapatan sebesar Rp 6,5 triliun dan laba bersih senilai Rp 199 miliar.

Untuk memenuhi kebutuhan belanja modal perusahaan tahun ini, HK akan menerbitkan obligasi senilai Rp 750 miliar. Sekitar 60% dari dana yang diraih tersebut akan digunakan untuk modal kerja. Adapun sisanya, yaitu sebesar 40%, akan dipakai untuk penyertaan modal ke sejumlah anak usaha HK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Amailia Putri