JAKARTA. Krisis finansial global tidak menghalangi kontraktor untuk mengincar proyek infrastruktur. Sebut saja kontraktor Hutama Karya. Di tahun ini, Hutama menargetkan bisa menggaet kontrak baru senilai Rp 5 triliun. Komposisinya, 60 % adalah proyek pemerintah sedangkan sisanya adalah proyek swasta. "Kemungkinan di kuartal kedua kami sudah bisa mendapatkan proyeknya," kata Direktur keuangan Hutama Karya, Suparman, Minggu 18/1 di Jakarta. Proyek yang akan diincar itu meliputi pembangunan gedung, jalan, jembatan dan jalan tol. Untuk sementara ini mereka sudah menggenggam beberapa kontrak proyek baru. Misalnya, pengerjaan Jalan Tapin di Kalimantan Selatan senilai Rp 180 miliar. Sudah begitu ada pembangunan jembatan Sukarno di Manado Rp 200 miliar, dan proyek Gedung di Bandung senilai Rp 180 miliar.
Hutama Karya Mengincar Kontrak Baru Rp 5 Triliun,
JAKARTA. Krisis finansial global tidak menghalangi kontraktor untuk mengincar proyek infrastruktur. Sebut saja kontraktor Hutama Karya. Di tahun ini, Hutama menargetkan bisa menggaet kontrak baru senilai Rp 5 triliun. Komposisinya, 60 % adalah proyek pemerintah sedangkan sisanya adalah proyek swasta. "Kemungkinan di kuartal kedua kami sudah bisa mendapatkan proyeknya," kata Direktur keuangan Hutama Karya, Suparman, Minggu 18/1 di Jakarta. Proyek yang akan diincar itu meliputi pembangunan gedung, jalan, jembatan dan jalan tol. Untuk sementara ini mereka sudah menggenggam beberapa kontrak proyek baru. Misalnya, pengerjaan Jalan Tapin di Kalimantan Selatan senilai Rp 180 miliar. Sudah begitu ada pembangunan jembatan Sukarno di Manado Rp 200 miliar, dan proyek Gedung di Bandung senilai Rp 180 miliar.