Hutama Karya Mengincar Kontrak Baru Rp 5 Triliun,



JAKARTA. Krisis finansial global tidak menghalangi kontraktor untuk mengincar proyek infrastruktur. Sebut saja kontraktor Hutama Karya. Di tahun ini, Hutama menargetkan bisa menggaet kontrak baru senilai Rp 5 triliun. Komposisinya, 60 % adalah proyek pemerintah sedangkan sisanya adalah proyek swasta.

"Kemungkinan di kuartal kedua kami sudah bisa mendapatkan proyeknya," kata Direktur keuangan Hutama Karya, Suparman, Minggu 18/1 di Jakarta.

Proyek yang akan diincar itu meliputi pembangunan gedung, jalan, jembatan dan jalan tol. Untuk sementara ini mereka sudah menggenggam beberapa kontrak proyek baru. Misalnya, pengerjaan Jalan Tapin di Kalimantan Selatan senilai Rp 180 miliar. Sudah begitu ada pembangunan jembatan Sukarno di Manado Rp 200 miliar, dan proyek Gedung di Bandung senilai Rp 180 miliar.


Selain mengincar kontrak baru, mereka juga terus melanjutkan beberapa proyek carry over. Maksudnya, proyek yang kontraknya sudah diteken tahun lalu dan akan dikerjakan pada 2009. Nilainya mencapai Rp 3 triliun. Misalnya saja pembangunan jalan tol Mojokerto- Kertosono sepanjang 30 km dan pembangunan gedung World Ocean Conference (WOC) seluas 6500 meter persegi di Manado yang menelan biaya sekitar Rp 300 miliar yang harus selesai Mei 2009.

Untuk pembangunan jalan tol, mereka akan mengerjakan satu ruas saja dari tiga ruas yang akan dikerjakan. Ruas itu adalah Jombang-Kertosono. Nilai investasinya mencapai Rp 400 miliar. Dananya 70 % adalah pinjaman bank sisanya modal sendiri. "Saat ini mereka sedang memulai proses konstruksinya. Rencananya pembangunan itu akan selesai pada 2011," tandasnya.

Secara umum, pendapatan Hutama Karya di 2008 mencapai Rp 2,5 triliun. Angka tersebut naik 20 % bila dibandingkan dengan pendapatan di 2007. Sementara itu, laba bersih Hutama juga mengalami kenaikan 30% pada 2008 menjadi Rp 40 miliar bila dibandingkan dengan 2007 yang mencapai Rp 30 miliar. "Kami perkirakan pendapatan kami akan tumbuh 20 % di 2009. Pasalnya di tahun ini ada hajatan Pemilu," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie