JAKARTA.PT Hutama Karya mulai mengebut pengerjaan megaproyek jalan tol Trans Sumatra di awal tahun ini. Perusahaan konstruksi pelat merah ini tengah mencari sumber pendanaan sebanyak Rp 6,5 triliun untuk bisa mengerjakan proyek infrastruktur tersebut. Salah satu caranya adalah lewat penerbitan Obligasi Berkelanjutan I. Namun, manajemen perusahaan ini tidak merinci penerbitan surat utang tersebut. Asal tahu saja, lewat Peraturan Presiden Nomor 117 tahun 2015, Hutama Karya mendapat penugasan dari pemerintah untuk menggarap 24 ruas jalan tol Trans Sumatra sepanjang 2.700 kilometer (km). Pada tahap awal ada delapan ruas yang menjadi prioritas, yakni ruas jalan tol Medan Binjai, Palembang Sp Indralaya, Bakauheni Terbanggi Besar, Terbanggi Besar Pematang Panggang, Pematang Panggang Kayu Agung, Pekanbaru Dumai, Kisaran Tebing Tinggi dan ruas jalan tol Palembang Tanjung Api-Api.
Hutama Karya ngebut di jalan tol
JAKARTA.PT Hutama Karya mulai mengebut pengerjaan megaproyek jalan tol Trans Sumatra di awal tahun ini. Perusahaan konstruksi pelat merah ini tengah mencari sumber pendanaan sebanyak Rp 6,5 triliun untuk bisa mengerjakan proyek infrastruktur tersebut. Salah satu caranya adalah lewat penerbitan Obligasi Berkelanjutan I. Namun, manajemen perusahaan ini tidak merinci penerbitan surat utang tersebut. Asal tahu saja, lewat Peraturan Presiden Nomor 117 tahun 2015, Hutama Karya mendapat penugasan dari pemerintah untuk menggarap 24 ruas jalan tol Trans Sumatra sepanjang 2.700 kilometer (km). Pada tahap awal ada delapan ruas yang menjadi prioritas, yakni ruas jalan tol Medan Binjai, Palembang Sp Indralaya, Bakauheni Terbanggi Besar, Terbanggi Besar Pematang Panggang, Pematang Panggang Kayu Agung, Pekanbaru Dumai, Kisaran Tebing Tinggi dan ruas jalan tol Palembang Tanjung Api-Api.