Hutama Karya Pastikan Proyek Bendungan Bulango Ulu Rampung di Akhir 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meninjau proyek Bendungan Bulango Ulu Paket I garapan PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) yang berlokasi di Kabupaten Bone Bolango. Dalam kunjungannya tersebut, Presiden Jokowi mengungkapkan optimisme besar terhadap proyek bendungan yang pertama di Gorontalo ini.

Jokowi mengatakan, keberadaan bendungan ini bisa meningkatkan produktivitas pertanian serta perkebunan yang ada di Gorontalo dan sekitarnya. Kapasitas bendung bisa menampung 84 juta meter kubik. 

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan bahwa kunjungan ini dilakukan untuk memantau langsung proses pembangunan bendungan sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan, memenuhi kebutuhan pasokan air baku dan manfaat lainnya bagi masyarakat setempat.


“Bendungan Bulango Ulu merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional yang berdiri di atas lahan seluas 483,05 Ha dengan progres yang cukup progresif,” ujar Adjib dalam siaran pers, Kamis (25/4).

Baca Juga: HK Bakal Optimalkan PMN 2024 untuk Proyek Jalan Tol Trans Sumatera

Adjib menambahkan bahwa sejumlah manfaat dapat dirasakan dari proyek senilai Rp 1,2 triliun ini, seperti mengairi Daerah Irigasi (DI) ke wilayah DI Lomaya, DI Alale, dan DI Pilohayanga seluas 4.950 Ha; memenuhi kebutuhan air baku sebesar 2,2 m3 per detik untuk Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo dan sekitarnya; berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan kapasitas 4,96 megawatt; sebagai sistem pengendalian dan mereduksi banjir hingga 84,62% serta berpotensi sebagai lokasi pariwisata.

“Proyek ini akan menjadi salah satu bendungan yang tertinggi di Indonesia mencapai 75 meter dengan saluran pelimpah berbentuk terowongan sepanjang 369,06 meter,” ujar Adjib.

Proyek yang ditargetkan selesai Oktober 2024 mendatang, digarap melalui kerja sama operasi (KSO) dengan PT Basuki Rahmanta Putra dan PT Bina Nusa Lestari (KSO HK-BRP-BNL) dengan porsi Hutama Karya 70%, BRP 15% dan BNL 15%.

Baca Juga: Jalan Tol Trans Sumatra Dilintasi Lebih dari 2,1 Juta Kendaraan Selama Mudik Lebaran

Dalam proyek ini, Hutama Karya menggarap beberapa pekerjaan mulai dari persiapan, pembangunan jalan akses bendungan dan jembatan, bendungan utama hingga pembersihan pasca proyek. Adapun pekerjaan yang telah selesai yakni galian main dam serta jembatan dan jalan akses warga dengan menyisakan sejumlah pekerjaan struktur tubuh bendungan, pengeboran hingga penyuntikan material.

Adjib menjelaskan bahwa untuk menjawab target yang disampaikan oleh Presiden Jokowi, sejumlah strategi percepatan penyelesaian dilakukan oleh KSO seperti memastikan kebutuhan sumber daya, material dan alat terpenuhi, menambah jam dan tenaga kerja di masing-masing bagian. Mengontrol dan mengevaluasi target secara intens agar perencanaan dapat tercapai sesuai jadwal, melakukan koordinasi berkala dengan stakeholders yang terlibat agar membantu kelancaran pekerjaan, menciptakan konstruksi ramah lingkungan dan efisien serta didukung penggunaan digital construction.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati