Hutama Karya: Pendapatan masih selaras jika JORR terapkan tarif integrasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah integrasi di ruas jalan tol Jakarta - Palimanan - Brebes Timur (2016), Jakarta - Tangerang- Merak (2017), Jakarta - Bogor - Ciawi (Jagorawi) dan Tol Semarang seksi ABC (2018) diberlakukan, kali ini Integrasi transaksi jalan tol akan dilanjutkan pada ruas Jakarta Outer Ring Road (JORR).

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, integrasi jalan tol JORR ini bertujuan meningkatkan standar pelayanan jalan tol seperti kemantapan jalan, kecepatan tempuh dan antrian transaksi di jalan tol.

Direktur Keuangan PT Hutama Karya Anis Anjayani mengatakan, dengan diaplikasikannya integrasi JORR, maka pengguna jalan dari Tanjung Priok ke arah Kapuk yang semula membayar tiga kali tarif jalan tol, kini menjadi satu kali. Adapun masing-masing tarif jalan tol itu adalah Rp 15.000, Rp 9.500, dan Rp 9.500.


"Dengan penerapan 1 tarif integrasi maka pengguna jalan tol dengan kendaraan golongan 1 yang melalui ruas tersebut dikenakan satu kali tarif merata sebesar 15.000," kata Anis kepada Kontan.co.id, Rabu (19/9).

Sementara itu, Anis mengaku pihaknya juga telah melakukan kajian independen terkait dampak bisnis diterapkannya integrasi jalan tol JORR. Hasil kajian itu, kata Anis, menyebut bahwa diterapkannya integrasi tarif JORR masih selaras dengan rencana bisnis Hutama Karya.

"Penerimaan pendapatan tol Hutama Karya yang mengelola seksi S dan akses tanjung priok, masih selaras dengan bisnis plan apabila dibandingkan dengan tanpa integrasi," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .