JAKARTA. PT Hutama Karya (Persero) membutuhkan banyak dana untuk merealisasikan pembangunan mega proyek jalan Trans Sumatera. Lantaran ketersediaan kas tipis, perusahaan pelat merah itu akan mengandalkan sumber pendanaan dari penyertaan modal negara (PMN) dan pinjaman perbankan. Hutama Karya akan mengawali proyek jalan itu dari pembangunan ruas Medan-Binjai sepanjang 17 kilometer (km) dan ruas Bakauheni-Terbangi Besar sepanjang 140,5 km. "Kami mengajukan dana PMN sebesar Rp 3,6 triliun," kata I Gusti Nengah Putra, Direktur Utama Hutama Karya, kemarin (19/1). Jika DPR menyetujui pengajuan PMN yang tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan 2015 (RABPNP 2015) itu, Hutama Karya akan memakai Rp 1 triliun diantaranya untuk membangun ruas Medan-Binjai. Total biaya investasi ruas ini sendiri mencapai Rp 1,5 triliun. Jadi, perusahaan itu tinggal mencari pinjaman bank Rp 500 miliar.
Hutama Karya tunggu hasil PMN
JAKARTA. PT Hutama Karya (Persero) membutuhkan banyak dana untuk merealisasikan pembangunan mega proyek jalan Trans Sumatera. Lantaran ketersediaan kas tipis, perusahaan pelat merah itu akan mengandalkan sumber pendanaan dari penyertaan modal negara (PMN) dan pinjaman perbankan. Hutama Karya akan mengawali proyek jalan itu dari pembangunan ruas Medan-Binjai sepanjang 17 kilometer (km) dan ruas Bakauheni-Terbangi Besar sepanjang 140,5 km. "Kami mengajukan dana PMN sebesar Rp 3,6 triliun," kata I Gusti Nengah Putra, Direktur Utama Hutama Karya, kemarin (19/1). Jika DPR menyetujui pengajuan PMN yang tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan 2015 (RABPNP 2015) itu, Hutama Karya akan memakai Rp 1 triliun diantaranya untuk membangun ruas Medan-Binjai. Total biaya investasi ruas ini sendiri mencapai Rp 1,5 triliun. Jadi, perusahaan itu tinggal mencari pinjaman bank Rp 500 miliar.