Hutama Karya yakin bisnis konstruksi akan kembali tumbuh di tahun 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya (Persero) yakin bisnis konstruksi akan kembali tumbuh di tahun 2021. Hingga tutup tahun, perusahaan membidik kontrak baru Rp 21 triliun.

Optimisme itu berangkat dari Perpres Nomor 109 Tahun 2020 yang mana telah ditetapkan Daftar Proyek Strategis Nasional terbaru yakni sebanyak 201 proyek dan 10 program yang mencakup 23 sektor dengan total nilai investasi sebesar Rp 4.810 triliun.

Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto menilai di tahun 2021, sektor konstruksi akan mengalami fase recovery yang didukung oleh dampak positif dari telah ditemukannya vaksin Covid-19. Hal tersebut tentunya akan meningkatkan 'movement of people' sehingga kegiatan konstruksi yang semula tertunda perlahan dapat kembali berjalan normal.


Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa optimisme perusahaan akan bisnis konstruksi yang kembali tumbuh dikarenakan pembangunan infrastruktur masih menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional terutama dalam upaya mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Selain itu pembangunan infrastruktur juga menjadi salah satu nawacita Persiden dan Wakil Presiden RI hingga 2024 mendatang.

Karenanya, tahun ini Hutama Karya akan membidik kontrak-kontrak strategis, termasuk beberapa Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) serta optimalisasi anak perusahaan. “Kami menargetkan perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp 20 triliun – Rp 21 triliun di tahun ini. Kami juga mengestimasi pertumbuhan bisnis konstruksi Hutama Karya di tahun 2021 khususnya pada pengusahaan Jalan Tol Trans Sumatera,” jelasnya melalui keterangan resmi, Selasa (9/2).

Ia menjabarkan di awal tahun 2021, Hutama Karya tengah dan akan menggarap beberapa proyek strategis diantaranya Rehabilitasi dan Peningkatan Jaringan Irigasi Rawa Kabupaten Kapuas, proyek dari Angkasa Pura I untuk Peningkatan Daya Dukung Perkerasan Runway Eksisting dan Perpanjangan Runway serta Sarana Penunjang di Bandara Internasional Lombok. Kemudian, proyek LPG Tuban di Jawa Timur, hingga Pembangunan Jalan Tol Kediri – Tulung Agung.

Baca Juga: Selama satu dekade, pemerintah menyuntik Rp 186,47 triliun ke BUMN

Selain itu terdapat beberapa tender proyek konstruksi di luar JTTS yang sedang diikuti oleh Hutama Karya termasuk diantaranya beberapa Proyek KPBU. "Proyek bendungan, infrastruktur jalan, dan EPC masih menjadi andalan kami. Di tahun ini pula, kamu juga akan fokus pada optimalisasi anak perusahaan,” imbuh Budi.

Dalam pembangunan proyek-proyek yang dikerjakan, Hutama Karya memastikan mengutamakan penggunaan bahan baku lokal. Hal ini merupakan wujud nasionalisme dan dedikasi Hutama karya sebagai BUMN untuk mendukung produk dalam negeri.

“Hutama Karya memiliki shortlist rekanan terseleksi untuk pemenuhan komponen atau material yang digunakan untuk pembangunan proyek-proyek yang sedang dikerjakan. Perusahaan juga memberdayakan supplier supplier yang berada di sekitar proyek guna memenuhi kebutuhan komponen atau material proyek,” terang Budi.

Dari sisi penugasan Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), Hutama Karya berhasil merampungkan dan mengoperasikan 2 (dua) ruas tol baru di JTTS yakni ruas tol Pekanbaru – Dumai dan Sigli – Banda Aceh Seksi IV pada tahun 2020. Sehingga total panjang JTTS yang dibangun hingga penghujung tahun 2020 yakni 1.156 Km dengan 643 Km ruas sedang konstruksi dan 513 Km ruas sudah beroperasi.

Hingga Januari 2021, perusahaan juga menggarap konstruksi 8 ruas JTTS lainnya diantaranya Tol Sigli – Banda Aceh (60 Km) dengan total progres konstruksi mencapai 63%, Tol Pekanbaru - Pangkalan (83 Km) dengan progres konstruksi mencapai 41%, Tol Padang – Sicincin (37 Km) dengan progres konstruksi mencapai 36%, Tol Bengkulu – Taba Penanjung (18 Km) dengan progres konstruksi 80%, Tol Sp. Indralaya – Muara Enim (121 Km) dengan progres konstruksi 19%, Tol Binjai – Langsa seksi Binjai – Pangkalan Brandan (58 Km) dengan progres konstruksi 27%, Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (143 Km) dengan progres konstruksi 59% dan Tol Kisaran – Indrapura (48 Km) dengan progres konstruksi 17%.

Di tahun 2021 ini, Hutama Karya menargetkan penyelesaian konstruksi pada beberapa ruas tol di Jalan Tol Trans Sumatera. Diantaranya yakni Tol Bengkulu – Taba Penanjung (18 Km), Tol Sigli – Banda Aceh seksi 2 Seulimun – Jantho (6 Km), seksi 5 Blang Bintang – Kuto Baro (8 Km) dan seksi 6 Kuto Baro - Baitussalam (5 Km) serta Tol Pekanbaru – Bangkinang (40 Km).

Selanjutnya: Sri Mulyani alokasikan pembiayaan investasi Rp 184,46 triliun, untuk apa saja?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .