Hutchison 3 Indonesia nilai beleid sapu jagad jadi katalis positif dalam berekspansi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutchison 3 Indonesia proyeksikan beleid sapu jagad dalam RUU Cipta Karya akan jadi katalis positif di tahun depan. Pihaknya menilai beleid tersebut memberikan efisiensi dalam ekspansi perusahaan.

Wakil Direktur Utama 3 Indonesia, Danny Buldansyah menyebutkan semua unsur yang dapat memberikan efisiensi jaringan selalu diharapkan pengusaha. Ia menilai setelah terimplementasi dapat mengurangi biaya pembangunan infrastruktur. "Contoh saja dengan adanya RUU ini yang tadinya membutuhkan biaya Rp 10 bisa turun menjadi Rp 7 - Rp 8 sehingga uang kami bisa dipakai untuk penambahan jaringan lain," ujarnya kepada kontan.co.id, Rabu (26/2).

Baca Juga: Pemerintah godok sanksi bagi perusahaan yang tak bayar bonus ke pekerja


Walaupun begitu, ia menilai dampak implementasi dari RUU Cipta Karya ini baru akan dirasakan tahun depan. Hal tersebut lantaran aturan ini belum diundangkan.

Sekalipun diundangkan di tahun ini pihaknya menilai masih banyak pekerjaan rumah lainnya yang menanti mulai dari kerjasama dengan operator, sistem sharing, hingga model bisnisnya. Pihaknya menilai untuk merampungkan hal tersebut membutuhkan waktu sekitar 3-6 bulan setelah diundangkan.

Di luar hal tersebut, tahun ini 3 Indonesia juga terus melakukan ekspansi. Pihaknya membidik 8.000 penambahan BTS baru sepanjang tahun ini.

Adapun luar Pulau Jawa yang menjadi konsentrasi perusahaan. "60% di luar Jawa, khususnya di Sumatera dan Sulawesi dan 40% memperkuat jaringan di Pulau Jawa," terangnya.

Baca Juga: Kemudahan berusaha kehutanan di RUU Cipta Kerja tak sejalan dengan lingkungan

Sayangnya untuk kebutuhan ekspansi, Danny belum berani buka-bukaan. Hanya saja, ia menyebut dana ekspansi akan berasal dari kas internal dan suntikan dana dari pemegang sahamnya sebesar Rp 47 triliun yang telah didapatkan tahun lalu.

Sejalan dengan penambahan BTS baru, 3 Indonesia juga membidik penambahan 3.000-5.000 pelanggan baru. Berdasar data perusahaan, hingga akhir tahun lalu jumlah pelanggan tercatat sebanyak 41 juta dengan 32 juta pelanggan aktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi