KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satu per satu gerai
hypermarket dan supermarket di dalam negeri mulai berguguran. Ini bisa menjadi cerminan bahwa persaingan di segmen ritel kian ketat. Namun cerita lain ditorehkan oleh perusahaan minimarket. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), salah satunya, yang terus gencar melakukan penambahan gerai. Emiten pengelola gerai ritel Alfamart ini menargetkan bisa membuka 800 hingga 1.000 gerai anyar. Per Juni 2023, total gerai yang dioperasikan AMRT mencapai 18.435 gerai. Adapun AMRT telah dioperasikan pun mencapai 17.813 unit pada akhir 2022. Artinya, ada tambahan sekitar 622 gerai baru sampai dengan akhir semester I-2023. Untuk mendukung penambahan gerai dan eksplanasi lainnya, Alfamart menyiapkan belanja modal alias
capital expenditure (capex) sekitar Rp 4 triliun–Rp 4,4 triliun pada 2023.
Corporate Communications General Manager Alfamart Rani Wijaya menuturkan hingga akhir Juni 2023, capex yang telah terserap sekitar Rp 1,5 triliun sampai dengan Rp 1,8 triliun.
Baca Juga: Pembangunan Transportasi Publik Tinggi, Begini Prospek Emiten Properti Hunian TOD "Capex digunakan untuk pembukaan gerai dan gudang baru, perpanjangan sewa toko atau gudang dan renovasi maupun penambahan sarana di toko atau gudang," katanya kepada Kontan, Rabu (30/8). Rani bilang 50% target ekspansi AMRT di 2023 akan fokus di luar Pulau Jawa. Seperti Papua, kepulauan Nusa Tenggara, Kalimantan dan daerah pelosok lain. Terkait dengan fenomena tumbangnya sejumlah
hypermarket, Rani menyebut Alfamart punya keunggulan untuk bisa bertahan. Mulai dari keterjangkauan hingga harga jual produk yang lebih hemat. Untuk memanfaatkan tren ini, AMRT juga akan mendorong pelayanan yang lebih ke arah konsumen-sentris, klasterisasi produk yang dijual dan pemanfaatan aplikasi Alfagift. "Dengan Alfagift dapat pengalaman belanja
online kepada konsumen dengan gratis ongkos kirim, pengiriman cepat dan keuntungan belanja yang optimal," jelas Rani.
Equity Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Rut Yesika Simak menilai masyarakat lebih memilih berbelanja di minimarket karena aksesibilitasnya yang mudah dijangkau. Minimarket juga lebih dekat dari pemukiman penduduk. Ditambah lagi, harga kebutuhan pokok sehari-hari terjangkau dan lingkungan berbelanja yang nyaman. Perdagangan minimarket masih bertumbuh 2,7% secara tahunan pada semester I-2023. Masih di periode yang sama, penjual di segmen
hypermarket dan supermarket turun 1,1% secara tahunan.
Baca Juga: Saham LPKR Diborong Bos Lippo Karawaci, Valuasi Saham Menarik, Cek Rekomendasi Analis "Minimarket tetap menjadi pemain dominan di segmen toko modern ketika dibandingkan dengan supermarket dan gerai
hypermart," jelas Rut dalam riset tanggal 15 Agustus 2023. Rut menyebut meski tren industri perdagangan modern mengalami penurunan, tapi dia meyakini Grup Alfamart masih dapat mempertahankan pertumbuhan SSSG dan pangsa pasar di masa depan.
Adapun Mirae Asset Sekuritas menyematkan rekomendasi
trading buy AMRT dengan target harga Rp 3.200. Hingga akhir perdagangan Rabu (30/8), AMRT parkir di level Rp 2.900 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi