JAKARTA. Agen tunggal pemegang merek Hyundai untuk alat berat di Indonesia, PT Swadaya Traktor Adiperkasa, menggandeng PT Trust Finance Indonesia Tbk dalam penyaluran pembiayaan leasing. Dalam kerja sama itu, pembiayaan untuk alat berat ditargetkan bisa mencapai Rp 50 miliar.Kerja sama tersebut dilatari keinginan pabrikan alat berat asal Korea Selatan itu memperluas bisnisnya di Indonesia. Pasalnya, pangsa pasar Hyundai di Indonesia masih di bawah 10%. Meskipun, di negara lain sudah cukup besar seperti Brazil dan Rusia yang mencapai 45%. Tahun ini, paling tidak Hyundai menargetkan pangsa pasar sekitar 15%."Sebagai salah satu cara untuk mengembangkan bisnis penjualan alat berat kita yang paling penting adalah pembiayaan, makanya kita mengandeng beberapa multifinance dan salah satunya Trust Finance yang MOU-nya baru saja kami tandatangani," kata Presiden Komisaris PT Swadaya Traktor Adiperkasa Sjahrial Ong, usai penandatanganan MOU, Selasa (19/5).Sjahrial menuturkan, mayoritas alat berat yang disalurkan perusahaan memang menggunakan fasilitas dari perusahaan pembiayaan. "Nilainya bisa lebih dari 90%. Hal itu dikarenakan perusahaan juga berkepentingan menjaga aliran modal kerja," terangnya.Maka, saat ini perusahaan menggandeng sekitar 11 hingga 12 multifinance, antara lain PT Clemont Finance Indonesia dan PT Buana Finance Tbk. "Tidak menutup kemungkinan untuk menggandeng perusahaan pembiayaan lain karena pasar alat berat di Indonesia memang masih besar," tandasnya.Presiden Direktur Trust Finance M. Nashir mengatakan, tahun ini perusahaan berencana meningkatkan porsi leasing menjadi sekitar 40% dari total pembiayaan, karena pasarnya masih cukup besar dan pelaku usaha belum terlalu banyak di segmen ini. Sebelumnya, porsi pembiayaan alat berat yang dimiliki perusahaan mencapai sekitar 25%."Kami akan terus mengembangkan ekspansi bisnis di sektor alat berat ini mengingat ada pertumbuhan yang cukup baik di sektor ini,"jelasnya.Menurutnya, pasar pembiayaan alat berat tahun ini diperkirakan akan mengalami kenaikan cukup signifikan. Faktor inilah yang akan mendorong perusahaan untuk terus meningkatkan kontribusi dari pembiayaan alat berat. "Awal tahun ini merupakan awal yang baik bagi pasar pembiayaan alat berat, jika dibandingkan awal tahun lalu tentu keadaannya akan sangat berbeda karena masih terkena dampak dari krisis," papar Nashir.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Hyundai Gandeng Trust Finance Biayai Leasing
JAKARTA. Agen tunggal pemegang merek Hyundai untuk alat berat di Indonesia, PT Swadaya Traktor Adiperkasa, menggandeng PT Trust Finance Indonesia Tbk dalam penyaluran pembiayaan leasing. Dalam kerja sama itu, pembiayaan untuk alat berat ditargetkan bisa mencapai Rp 50 miliar.Kerja sama tersebut dilatari keinginan pabrikan alat berat asal Korea Selatan itu memperluas bisnisnya di Indonesia. Pasalnya, pangsa pasar Hyundai di Indonesia masih di bawah 10%. Meskipun, di negara lain sudah cukup besar seperti Brazil dan Rusia yang mencapai 45%. Tahun ini, paling tidak Hyundai menargetkan pangsa pasar sekitar 15%."Sebagai salah satu cara untuk mengembangkan bisnis penjualan alat berat kita yang paling penting adalah pembiayaan, makanya kita mengandeng beberapa multifinance dan salah satunya Trust Finance yang MOU-nya baru saja kami tandatangani," kata Presiden Komisaris PT Swadaya Traktor Adiperkasa Sjahrial Ong, usai penandatanganan MOU, Selasa (19/5).Sjahrial menuturkan, mayoritas alat berat yang disalurkan perusahaan memang menggunakan fasilitas dari perusahaan pembiayaan. "Nilainya bisa lebih dari 90%. Hal itu dikarenakan perusahaan juga berkepentingan menjaga aliran modal kerja," terangnya.Maka, saat ini perusahaan menggandeng sekitar 11 hingga 12 multifinance, antara lain PT Clemont Finance Indonesia dan PT Buana Finance Tbk. "Tidak menutup kemungkinan untuk menggandeng perusahaan pembiayaan lain karena pasar alat berat di Indonesia memang masih besar," tandasnya.Presiden Direktur Trust Finance M. Nashir mengatakan, tahun ini perusahaan berencana meningkatkan porsi leasing menjadi sekitar 40% dari total pembiayaan, karena pasarnya masih cukup besar dan pelaku usaha belum terlalu banyak di segmen ini. Sebelumnya, porsi pembiayaan alat berat yang dimiliki perusahaan mencapai sekitar 25%."Kami akan terus mengembangkan ekspansi bisnis di sektor alat berat ini mengingat ada pertumbuhan yang cukup baik di sektor ini,"jelasnya.Menurutnya, pasar pembiayaan alat berat tahun ini diperkirakan akan mengalami kenaikan cukup signifikan. Faktor inilah yang akan mendorong perusahaan untuk terus meningkatkan kontribusi dari pembiayaan alat berat. "Awal tahun ini merupakan awal yang baik bagi pasar pembiayaan alat berat, jika dibandingkan awal tahun lalu tentu keadaannya akan sangat berbeda karena masih terkena dampak dari krisis," papar Nashir.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News