Hyundai masih ”pede” bersaing di Indonesia



JAKARTA. Di saat pasar Indonesia terus tumbuh, penjualan Hyundai justru stagnan. PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI), APM Hyundai mobil hanya mampu menjual 200-400 unit mobil per bulan atau selama 2013 hanya 3.869 unit. Lima mobil produk andalan yakni H-1, Grand Avega, Santa Fe, Tucson dan Sonata belum bisa mendongkrak penjualan, bahkan bersaing dengan saudaranya kandungnya Kia, tahun tahun lalu berhasil menjual 12.121 unit. Masalahnya bukan persaingan dengan Kia. Menurut Director/Head of Regional Headquarters Asia Pasific HMC, Hoo-Keun Kim, Hyundai belum  punyai produk lokal yang mampu memenuhi kebutuhan pasar regional. Strategi produk global masih dijalankan, termasuk di kawasan Asia Pasifik. ”Saya nilai, mobil-mobil CBU Hyundai masih kompetitif dibandingkan dengan produk (merek) lain. Saat ini kami terus berkonsentrasi. Untuk sementara masih melanjutkan bisnis dengan line up yang ada,” tegas Kim kepada KompasOtomotif, hari ini (23/1/2014). Langkah positif sudah diambil HMI dengan merakit MPV bongsor H-1 untuk pasar lokal sekaligus ekspor. Investasi, Rp 40 miliar sudah digelontorkan untuk membangun pabrik perakitan di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat. Kim yang mengepalai Hyundai se-Asia Pasifik paham betul, pasar Indonesia sangat potensial dan akan tumbuh dari tahun ke tahun. Diakui,  MPV 7-penumpang adalah  jenis kendaraan yang dominan. ”Kami pasti berpikir ke arah sana dengan produk yang lebih banyak pilihan,” katanya. Pernyataan Kim sejalan dengan pemikiran Presiden Direktur HMI Mukiat Sutikno, ketika berbincang dengan KompasOtomotif, beberapa waktu lalu. Dikatakan, konsentrasi untuk pasar Indonesia adalah model-model premium. Sembari menunggu produk yang tepat, HMI menyiapkan fondasi lebih penting, yaitu jaringan dengan servis lengkap untuk konsumen. (Donny Apriliananda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan