JAKARTA. Keinginan agen tunggal pemegang merek (ATPM) Peugeot menggarap segmen mobil multi purpose vehicle (MPV) tak menyiutkan nyali pesaingnya. Salah satunya, PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) yang awal Februari ini mulai memasarkan H1, MPV premiumnya yang diproduksi secara Completely Knock Down (CKD). "Meski sama-sama bersaing di segmen yang sama, masing-masing pasti punya keunggulan," kata Presiden Direktur PT HMI, Jongkie D Sugiharto (25/2). Menurut Jongkie, pihaknya justru lebih fokus untuk meyakinkan konsumen dalam negeri bahwa produk rakitan lokal tidak kalah kualitasnya dengan Completely Built Up (CBU). Makanya, lanjut Jongkie, pihaknya sengaja menaikkan jangka waktu garansi dari sebelumnya 3 tahun menjadi 5 tahun. Meski demikian, kuatnya dominasi merek-merek besar di pasaran mobil seperti Toyota, Daihatsu, dan Mitsubishi membuat Jongkie tak mau gegabah memperbesar pasar dalam negeri. "Kami setuju membuat pabrik perakitan di Indonesia, setelah mendapat persetujuan corporation untuk menjadi pusat produksi H1 untuk pasar ASEAN," terang Jongkie. Jongkie menjelaskan, penjualan rasional untuk sebuah pabrik perakitan berkisar 2.000 hingga 3.000 unit setahun. "Kalau mengandalkan pasar dalam negeri saja pasti sangat berat. Kami akan ekspor ke beberapa negara ASEAN mulai Juli nanti," cetus Jongkie. H1 yang merupakan MPV berbody bongsor mirip Alphard ini dibandrol Rp 350 jutaan saja. Jauh dibawah harga Alphard yang dijual dengan harga diatas Rp 500 jutaan. Jongkie yakin dengan harga yang ditawarkannya, konsumen akan memiliki tambahan pilihan saat menghendaki MPV premium. "Selain untuk gaya hidup, orang juga mulai melhat isi kantong," cetus Jongkie.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Hyundai Tak Gentar Hadapi Peugeot di Segmen MPV
JAKARTA. Keinginan agen tunggal pemegang merek (ATPM) Peugeot menggarap segmen mobil multi purpose vehicle (MPV) tak menyiutkan nyali pesaingnya. Salah satunya, PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) yang awal Februari ini mulai memasarkan H1, MPV premiumnya yang diproduksi secara Completely Knock Down (CKD). "Meski sama-sama bersaing di segmen yang sama, masing-masing pasti punya keunggulan," kata Presiden Direktur PT HMI, Jongkie D Sugiharto (25/2). Menurut Jongkie, pihaknya justru lebih fokus untuk meyakinkan konsumen dalam negeri bahwa produk rakitan lokal tidak kalah kualitasnya dengan Completely Built Up (CBU). Makanya, lanjut Jongkie, pihaknya sengaja menaikkan jangka waktu garansi dari sebelumnya 3 tahun menjadi 5 tahun. Meski demikian, kuatnya dominasi merek-merek besar di pasaran mobil seperti Toyota, Daihatsu, dan Mitsubishi membuat Jongkie tak mau gegabah memperbesar pasar dalam negeri. "Kami setuju membuat pabrik perakitan di Indonesia, setelah mendapat persetujuan corporation untuk menjadi pusat produksi H1 untuk pasar ASEAN," terang Jongkie. Jongkie menjelaskan, penjualan rasional untuk sebuah pabrik perakitan berkisar 2.000 hingga 3.000 unit setahun. "Kalau mengandalkan pasar dalam negeri saja pasti sangat berat. Kami akan ekspor ke beberapa negara ASEAN mulai Juli nanti," cetus Jongkie. H1 yang merupakan MPV berbody bongsor mirip Alphard ini dibandrol Rp 350 jutaan saja. Jauh dibawah harga Alphard yang dijual dengan harga diatas Rp 500 jutaan. Jongkie yakin dengan harga yang ditawarkannya, konsumen akan memiliki tambahan pilihan saat menghendaki MPV premium. "Selain untuk gaya hidup, orang juga mulai melhat isi kantong," cetus Jongkie.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News