KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan program nuklir Korea Utara terus berlanjut meskipun ada sanksi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan tetap menjadi "penyebab keprihatinan serius" dengan negosiasi tentang denuklirisasi terhenti selama lebih dari dua tahun. “Kelanjutan program nuklir DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea) jelas merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan dan sangat disesalkan,” Rafael Grossi, direktur jenderal IAEA mengatakan pada konferensi pers setelah pertemuan dengan dewan gubernur badan yang berbasis di Wina. Grossi menambahkan bahwa IAEA sedang meningkatkan kesiapannya untuk memainkan peran penting dalam memverifikasi program nuklir Korea Utara.
IAEA mengatakan program nuklir Korea Utara telah menyebabkan keprihatinan serius
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan program nuklir Korea Utara terus berlanjut meskipun ada sanksi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan tetap menjadi "penyebab keprihatinan serius" dengan negosiasi tentang denuklirisasi terhenti selama lebih dari dua tahun. “Kelanjutan program nuklir DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea) jelas merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan dan sangat disesalkan,” Rafael Grossi, direktur jenderal IAEA mengatakan pada konferensi pers setelah pertemuan dengan dewan gubernur badan yang berbasis di Wina. Grossi menambahkan bahwa IAEA sedang meningkatkan kesiapannya untuk memainkan peran penting dalam memverifikasi program nuklir Korea Utara.