KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra mengatakan dalam jangka kurang lebih 15 bulan mengalami pandemi Covid-19, banyak sekali hal dilema dan situasi yang sebenarnya mampu diprediksi namun tidak mampu kita antisipasi, contohnya saja perihal kebijakan pengendalian covid-19. Tercatat Indonesia hanya hanya memiliki PP 21 Tahun 2020 tentang PSBB. Akan tetapi, PSBB ini hanya diterapkan di 3 provinsi saja yaitu DKI Jakarta, Jawa barat dan Sumatra Barat. Sementara itu di level kabupaten kota hanya 40-an daerah yang melakukan PSBB. Hermawan mengatakan dari penelurusan epidemologi dan 3T (testing, tracing, dan treatment) Indonesia masih lemah. Alasannya dalam 15 bulan testing dan tracing masih sekitar 100 ribu specimen rates, dan masih separuhnya sekitar 40% sampai 50% saja laboratorium untuk PCR yang dapat memeberikan report harian dengan baik.
IAKMI: Pemerintah tak ada ambisi untuk mengendalikan Covid-19 dengan vaksinasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra mengatakan dalam jangka kurang lebih 15 bulan mengalami pandemi Covid-19, banyak sekali hal dilema dan situasi yang sebenarnya mampu diprediksi namun tidak mampu kita antisipasi, contohnya saja perihal kebijakan pengendalian covid-19. Tercatat Indonesia hanya hanya memiliki PP 21 Tahun 2020 tentang PSBB. Akan tetapi, PSBB ini hanya diterapkan di 3 provinsi saja yaitu DKI Jakarta, Jawa barat dan Sumatra Barat. Sementara itu di level kabupaten kota hanya 40-an daerah yang melakukan PSBB. Hermawan mengatakan dari penelurusan epidemologi dan 3T (testing, tracing, dan treatment) Indonesia masih lemah. Alasannya dalam 15 bulan testing dan tracing masih sekitar 100 ribu specimen rates, dan masih separuhnya sekitar 40% sampai 50% saja laboratorium untuk PCR yang dapat memeberikan report harian dengan baik.