IATA Optimis Tahun Ini Industri Penerbangan Global Untung US$ 2,5 M



BERLIN. Industri penerbangan kemungkinan akan membukukan untung untuk pertama kalinya sejak tahun 2007. Peningkatan ini disurung oleh pertumbuhan industri penerbangan yang kuat di kawasan Asia-Pasifik. Hal ini ditegaskan oleh International Air Transport Association, Senin (7/6).

"Kami meningkatkan prediksi industri penerbangan tahun ini bakal membukukan untung sebesar US$ 2,5 miliar," kata Director General IATA Giovanni Bisignani.

Maret lalu, IATA memperkirakan anggotanya akan membukukan kerugian sebesar US$ 2,8 miliar pada tahun ini, menyusul kerugian yang dicatatkan pada tahun lalu sebesar US$ 9,4 miliar.


Bisignani bilang, industri penerbangan global akan membukukan untung tahun ini. "Dengan margin laba sebesar 0,5%, itu adalah margin yang paling moderat," tegasnya.

Tahun 2007, sebelum krisis finansial membabat perekonomian dunia, maskapai penerbangan membukukan laba sebesar US$ 12,9 miliar.

Hanya saja, pemulihan kali ini tidak akan seimbang. Eropa dengan perekonomiannya yang masih lemah akan menjadi kawasan yang membukukan kerugian sebesar US$ 2,8 miliar pada tahun ini, setelah tahun lalu merugi US$ 4,3 miliar.

Tahun ini, dengan frekuensi penerbangan yang rendah pada musim dingin, Eropa masih harus berjibaku dengan asap pegunungan Iceland yang memaksa maskapai harus membatalkan sekitar 100.000 penerbangan pada bulan April 2010 lalu; dengan total kerugian mencapai US$ 1,8 miliar.

Untuk jangka panjang, Bisignani optimistis dengan kinerja industri penerbangan global. Ia mengharapkan setidaknya hingga tahun 2050 tidak ada kecelakaan penerbangan dan bisa memangkas carbon dioxide emissions separonya.

Menurutnya, sektor ini akan menjadi industri yang terkonsolidasi dari sejumlah perusahaan global yang didukung oleh pemain regional maupun pemain yang bermain di ceruk mini.

"Dalam lebih dari satu dekade, saya melihat industri ini akan bisa membukukan laba sebesar US$ 100 miliar dengan pendapatan mencapai US$ 1 triliun,"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: