JAKARTA. Sebentar lagi masyarakat Indonesia akan melaksanakan pesta besar dalam sejarah demokrasi. Hanya dalam hitungan bulan, masyarakat akan menggunakan hak pilihnya untuk memilih wakil mereka yang akan duduk di pemerintahan. Semua pihak pasti menginginkan Pemilu yang lebih baik dari tahun sebelumnya, termasuk soal penghitungan suara. Selama ini penghitungan suara menggunakan cara semi manual dan hasil akhir didapat sebulan setelah Pemilu. Penggunaan sistem teknologi informasi selama ini hanya digunakan sebagai pembanding dari rekapitulasi manual. “Kalau menggunakan teknologi informasi akan jauh lebih cepat dan hasil lebih jelas. Semuanya tenu ingin hasil yang leih cepat, tidak sekedar dari quick qount,” ungkap Harry Nugroho, Wakil Ketua Ikatan Auditor Teknologi Indonesia (IATI), Kamis (19/2).
IATI: Semua ingin penghitungan suara dengan cepat
JAKARTA. Sebentar lagi masyarakat Indonesia akan melaksanakan pesta besar dalam sejarah demokrasi. Hanya dalam hitungan bulan, masyarakat akan menggunakan hak pilihnya untuk memilih wakil mereka yang akan duduk di pemerintahan. Semua pihak pasti menginginkan Pemilu yang lebih baik dari tahun sebelumnya, termasuk soal penghitungan suara. Selama ini penghitungan suara menggunakan cara semi manual dan hasil akhir didapat sebulan setelah Pemilu. Penggunaan sistem teknologi informasi selama ini hanya digunakan sebagai pembanding dari rekapitulasi manual. “Kalau menggunakan teknologi informasi akan jauh lebih cepat dan hasil lebih jelas. Semuanya tenu ingin hasil yang leih cepat, tidak sekedar dari quick qount,” ungkap Harry Nugroho, Wakil Ketua Ikatan Auditor Teknologi Indonesia (IATI), Kamis (19/2).