JAKARTA. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang akrab disapa Ibas, masih menaruh hormat pada dua politisi Partai Demokrat yaitu Anas Urbaningrum dan Andi Malarangeng. Bagi Ibas meskipun nama Anas dan Andi kerap disebut-sebut terlibat sejumlah kasus korupsi, namun keduanya memiliki peran besar terhadap kemajuan. Ibas mengatakan bahwa kedua politisi Partai Demokrat itu merupakan otak dan juga roda kemajuan partai. Secara pribadi maupun secara organisasi kepartaian, Ibas mengaku tetap setia atau loyal kepada Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Karena itu, untuk menyangkut masalah hukum, Demokrat menyerahkan kasus hukum sepenuhnya kepada lembaga penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi. "Menyangkut masalah hukum tentunya kami menyerahkan dan mendorong KPK untuk menegakkan hukum, agar segera menyelesaikan masalah hukum tersebut. Tentunya harus disertai dengan bukti-bukti yang berkeadilan, tidak sekadar desakan-desakan berbagai pihak," kata Ibas di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/10). Karena itu, menurut Ibas, semua pihak harus melihat permasalahan korupsi yang mendera kader Partai Demokrat secara utuh. Hal ini harus dilakukan agar jalannya proses hukum, tidak tercampur oleh opini yang berkembang di media massa. Dikatakan Ibas, media perlu menyajikan informasi objektif ke masyarakat, terkait kasus-kasus korupsi yang dialami sejumlah politikus Partai Demokrat. Hal ini agar pemberitaan korupsi tidak mengesankan partai akan hancur karena ulah segelintir oknum. "Tidak bisa dikatakan seolah Partai Demokrat secara institusi hancur, secara institusi buruk," ujar Ibas. Menurut Ibas, bukan hanya kader Partai Demokrat yang tersandung masalah korupsi. Sebab, lanjut Ibas, tak sedikit nama dari partai lain yang juga terseret kasus korupsi. Partai Demokrat, imbuh Ibas, akan menindak tegas kader-kader yang terbukti bersalah secara hukum. Partai tidak akan melindungi kader yang bermasalah. Sebaliknya bila ada kader berprestasi Ibas menyatakan partai akan memberi apresiasi. "Sejak awal sudah kami tegaskan, jika menyangkut hukum kami kembalikan pada aparat hukum. Kami di Demokrat tidak ingin menduga-duga, bahkan tidak ada kesan melindungi siapa pun," ungkap Ibas.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ibas: Anas dan Andi otak dan roda Partai Demokrat
JAKARTA. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang akrab disapa Ibas, masih menaruh hormat pada dua politisi Partai Demokrat yaitu Anas Urbaningrum dan Andi Malarangeng. Bagi Ibas meskipun nama Anas dan Andi kerap disebut-sebut terlibat sejumlah kasus korupsi, namun keduanya memiliki peran besar terhadap kemajuan. Ibas mengatakan bahwa kedua politisi Partai Demokrat itu merupakan otak dan juga roda kemajuan partai. Secara pribadi maupun secara organisasi kepartaian, Ibas mengaku tetap setia atau loyal kepada Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Karena itu, untuk menyangkut masalah hukum, Demokrat menyerahkan kasus hukum sepenuhnya kepada lembaga penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi. "Menyangkut masalah hukum tentunya kami menyerahkan dan mendorong KPK untuk menegakkan hukum, agar segera menyelesaikan masalah hukum tersebut. Tentunya harus disertai dengan bukti-bukti yang berkeadilan, tidak sekadar desakan-desakan berbagai pihak," kata Ibas di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/10). Karena itu, menurut Ibas, semua pihak harus melihat permasalahan korupsi yang mendera kader Partai Demokrat secara utuh. Hal ini harus dilakukan agar jalannya proses hukum, tidak tercampur oleh opini yang berkembang di media massa. Dikatakan Ibas, media perlu menyajikan informasi objektif ke masyarakat, terkait kasus-kasus korupsi yang dialami sejumlah politikus Partai Demokrat. Hal ini agar pemberitaan korupsi tidak mengesankan partai akan hancur karena ulah segelintir oknum. "Tidak bisa dikatakan seolah Partai Demokrat secara institusi hancur, secara institusi buruk," ujar Ibas. Menurut Ibas, bukan hanya kader Partai Demokrat yang tersandung masalah korupsi. Sebab, lanjut Ibas, tak sedikit nama dari partai lain yang juga terseret kasus korupsi. Partai Demokrat, imbuh Ibas, akan menindak tegas kader-kader yang terbukti bersalah secara hukum. Partai tidak akan melindungi kader yang bermasalah. Sebaliknya bila ada kader berprestasi Ibas menyatakan partai akan memberi apresiasi. "Sejak awal sudah kami tegaskan, jika menyangkut hukum kami kembalikan pada aparat hukum. Kami di Demokrat tidak ingin menduga-duga, bahkan tidak ada kesan melindungi siapa pun," ungkap Ibas.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News