KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Battery Corporation (IBC) buka suara perihal rumor rencana akuisisi Gesits. Menanggapi kasak-kusuk yang berkembang,
Corporate Secretary IBC, Muhammad Sabik mengatakan bahwa optimalisasi Gesits melalui sinergi IBC dengan induk Gesits, yakni PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi (WIKON), adalah rangkaian program strategis bagi IBC. Tujuannya terutama ialah mendorong perkembangan ekosistem kendaraan listrik atau
electric vehicle (EV) di Indonesia.
"Program ini juga merupakan rencana strategis BUMN untuk mengembangkan motor listrik karya anak Bangsa," tutur Sabik kepada Kontan.co.id, Selasa (2/8).
Baca Juga: Sepeda Motor Listrik Gesits jadi Kendaraan Operasional Pemprov Aceh Sabik memastikan, rencana optimalisasi Gesits akan dijalankan sesuai dengan regulasi yang berlaku, prinsip
Good Corporate Governance, dan kemanfaatan bagi kepentingan nasional. "Seluruh proses kolaborasi ini dipastikan melalui mekanisme dan prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan melalui pihak independen," tandas Sabik. Selain mengembangkan baterai kendaraan listrik, IBC, menurut catatan Kontan.co.id, memang sempat menyimpan keinginan untuk mengembangkan kendaraan listrik. Sebelumnya, IBC pernah berencana mengakuisisi StreetScooter Engineering (StSE), produsen kendaraan komersial ringan listrik atau
Electric Light Commercial Vehicle (eLCV). Hanya saja, rencana tersebut kemudian kandas. Odin Automotive yang didukung beberapa mitra investasi global institusional dan swasta lebih dahulu mengakuisisi produsen eLCV asal Jerman tersebut pada 4 Januari 2022 lalu. Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai, opsi untuk mengakuisisi Gesits bisa jadi langkah yang tepat bagi IBC untuk terjun ke industri kendaraan listrik. Menurut Tauhid, sepeda motor listrik memiliki potensi pasar yang menjanjikan lantaran harganya yang kurang lebih serupa dengan sepeda motor konvensional serta praktis untuk diisi ulang baterainya di rumah. Sementara itu, mobil listrik pasarnya relatif lebih terbatas dengan harganya yang bisa mencapai sekitar Rp 600 jutaan.
Baca Juga: Kemenperin Dukung Kolaborasi BUMN dan Swasta Mempercepat Ekosistem Kendaraan Listrik “Memang sebaiknya masuk roda dua kalau ingin bersaing, enggak mungkin langsung roda empat karena pasarnya terbatas,” ujar Tauhid saat dihubungi Kontan.co.id (27/7). Dengan mengakuisisi WIMA, IBC/Gesits menurut Tauhid bakal memiliki keunggulan untuk bersaing dengan sepeda-sepeda motor listrik pabrikan Jepang maupun China, sebab IBC bisa menekan biaya produksi dengan baterai yang kelak diproduksi oleh IBC. Terlebih, porsi baterai listrik bisa mencapai 60%-70% dalam biaya produksi sepeda motor listrik. Jaminan ketersediaan baterai listrik dari IBC juga dinilai bisa menjadi keunggulan tersendiri, sebab IBC memprioritaskan pasokan baterai listrik untuk Gesits ketimbang pabrikan lain. Tauhid tidak mempersoalkan selentingan yang menyebutkan bahwa Gesits masih merugi dari sisi kinerja keuangan. Sabik menilai, kalaupun kabar tersebut benar, IBC masih bisa merestrukturisasi bisnis Gesits dengan memangkas biaya-biaya yang tidak perlu sembari terus memacu penjualan. “Di samping itu, kalau mau akuisisi perusahaan yang sudah untung biasanya mahal,” imbuh Tauhid. Terlepas dari sisi keuntungan yang ada, Tauhid menilai bahwa langkah mengakuisisi Gesits tidak serta-merta membawa IBC mengungguli
brand-brand kompetitor di pasar sepeda motor listrik. IBC, menurut Tauhid, masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah: memperluas jaringan
service center, memajukan teknologi kendaraan, hingga memperbaiki manajemen tata kelola perusahaan agar bisa lebih baik lagi. Pengamat Otomotif, Bebin Djuana mengatakan, pasar sepeda motor di Indonesia sangat besar. Oleh karenanya, Gesits berpotensi menggenggam sebagian ceruk pasar tersebut ketika masyarakat Indonesia sudah beralih ke sepeda motor listrik nanti.
Baca Juga: Kemenperin Dukung Kolaborasi BUMN dan Swasta Mempercepat Ekosistem Kendaraan Listrik “Pasar motor di negara kita besar sekali, demikian pula nanti ketika masyarakat beralih ke motor bertenaga listrik pasti ada ruang untuk produk Gesit,” ujar Bebin saat dihubungi Kontan.co.id (27/7). “Dengan motivasi yang kuat dan modal yang cukup Gesit tidak perlu gentar menghadapi persaingan,” imbuhnya lagi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .