IBI dorong konsolidasi BNI dan Mandiri



JAKARTA. Ketua Ikatan Bankir Indonesia (IBI) Zulkifli Zaini mengungkapkan, konsolidasi perbankan antara PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk dengan PT Bank Mandiri Tbk merupakan langkah logis yang harus dilakukan dalam rangka menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 dan juga MEA sektor perbankan pada 2020 mendatang. 

Menurut Zulkifli, konsolidasi BNI-Mandiri perlu dilakukan lantaran kedua bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu memiliki target pasar yang sama. Sehingga, dengan konsolidasi, tidak membuat kedua bank pelat merah itu bersaing secara bisnis namun justu bersinergi dan dapat tumbuh dengan lebih besar lagi.

Selain itu, konsolidasi perbankan juga diperlukan dalam rangka memupuk permodalan perbankan menjadi lebih besar lagi sehingga mampu bersaing dengan bank-bank negeri jiran baik dari Malaysia maupun Singapura. "Konsolidasi bisa dilakukan dengan melihat kebutuhan permodalan perbankan yang besar saat ini. Selain itu, dengan kesamaan target pasar antara BNI dan Mandiri, maka yang paling logis dilakukan adalah konsolidasi," jelas Zulkifli, Selasa (4/11).


Sementara itu, jika konsolidasi kedua bank itu telah dilakukan, maka bank BUMN selanjutnya yaitu PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk dapat di merger dengan BUMN lain yang lebih besar seperti PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk. "Bank-bank BUMN dapat dilakukan konsolidasi dan juga merger dengan melihat kesamaan segmen pasarnya. Seperti itu tadi BNI dengan Mandiri dan kemudian BTN dapat dibantu oleh bank BUMN lain yang lebih besar sehingga permasalahannya bisa teratasi," katanya. 

Lebih lanjut Zulkifli menambahkan, konsolidasi perbankan di Tanah Air perlu dilakukan lantaran terbentur dengan tingkat modal yang terbilang masih rendah. Zulkifli bilang, selama ini perbankan yang modal dan asetnya tidak besar, dalam melakukan ekspansi bisnis masih setengah hati. 

Dengan demikian, perbankan-perbankan yang modalnya kecil dirasa wajib untuk melakukan konsolidasi guna memperkuat modal dan asetnya. "Kalau bank tidak punya modal yang kuat, untuk bikin 10 ATM saja tidak kuat. Maka akhirnya konsolidasi adalah keniscayaan," ujar Zulkifli.

Konsolidasi perbankan juga penting untuk mendukung perekonomian nasional. Sebab, pertumbuhan ekonomi nasional tentu memerlukan infrastruktur negara untuk mempercepat perekonomian nasional. Nah, dalam hal ini, peran perbankan diperlukan untuk berkontribusi pada pembiayaan infrastruktur Tanah Air. 

Pembangunan infrastruktur tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit. "Intinya bahwa dengan pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai, maka dibutuhkan infrastruktur yang memadai guna percepat ekonomoi nasional. Maka pembiayaan infrastruktur butuh peran perbankan untuk pembiayaan yang besar dan kebutuhan masyarakat, yang pada akhirnya mengarah pada konsolidasi perbankan karena memerlukan modal yang kuat," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto